WahanaNews.co | Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyatakan ada kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina berakhir dengan perang nuklir.
Medvedev menyerukan kemungkinan perang nuklir ini bila Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengambil langkah untuk menghukum Moskow atas dugaan kejahatan perang di Ukraina.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Dilansir AFP, Rabu (6/7/2022), ICC sendiri diketahui tengah menyelidiki dugaan kejahatan perang dalam invasi ke Ukraina.
Medvedev menilai gagasan untuk menghukum negara yang memiliki persenjataan nuklir tidak masuk akal.
"Gagasan untuk menghukum sebuah negara yang memiliki persenjataan nuklir terbesar sungguh-sungguh absurd," sebut Medvedev, yang merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, dalam pernyataan via Telegram.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
"Dan berpotensi menciptakan ancaman terhadap keberadaan umat manusia," tegasnya.
Untuk diketahui, Medvedev menjabat Presiden Rusia pada periode tahun 2008-2012. Medvedev saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia.
Lebih lanjut, dia menuduh Amerika Serikat (AS) ingin menempatkan Rusia di hadapan pengadilan internasional, sementara AS sendiri tidak pernah menghadapi hukuman atas perang yang dipicunya sendiri, yang menurut Medvedev, telah menewaskan 20 juta kematian di seluruh dunia.