WahanaNews.co, Makkah – Pencatutan merek dalam penyediaan bahan baku pangan bagi jemaah haji RI ditemukan Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI. Faktanya, bahan baku dengan merek RI ini didatangkan negara lain, bukan dari Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang dalam pengecekan tempat katering jemaah haji RI di Makkah pada Selasa (12/6/2026).
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Gorontalo Sambut Kedatangan Kloter 12 Haji 2024
Marwan mengatakan, secara umum, penyediaan katering bagi jemaah haji RI sudah baik dari sisi pengolahan, tempat produksi, hingga pengantaran tak ada masalah. Namun, menurut Marwan, persoalannya adalah bahan baku yang digunakan dalam mengolah konsumsi jemaah RI ini belum menonjolkan merek dalam negeri.
"Problemnya adalah karena sudah membuat keputusan ketentuan bahan baku harus Nusantara, maka pihak lain mencaplok merek Nusantara, seperti Pandan Wangi, Rojo Lele, dan macam-macam," kata Marwan, melansir detiknews.
"Saya kira ini ketidakmampuan Kementerian Perdagangan atau sengaja dibiarkan," tambahnya.
Baca Juga:
Jemaah Haji Meninggal Tembus 1.000 Akibat Cuaca Panas Mendidih di Arab
Marwan, yang juga anggota Timwas Haji DPR, menyayangkan Indonesia tidak mendatangkan bahan baku produksi dalam negeri untuk konsumsi jemaah haji.
"Ini yang bikin kita agak miris, kedaulatan pangan baru sampai kerupuk. Baru kerupuk yang asli Indonesia, sedangkan beras dari Thailand. Rojo Lele, tepung sagu dari Thailand, padahal kita mengklaim paling besar produksi sagu sedunia," paparnya.
Komisi VIII akan merekomendasikan ke komisi lain yang membidanginya agar pelayanan terhadap jemaah RI selain aman, nikmat dan juga memberikan nilai tambah bagi Indonesia.