WahanaNews.co, Jakarta - Tim penyelamat berusaha mengevakuasi puluhan pekerja yang terjebak di terowongan runtuh di Himalaya, India.
Kantor penanggulangan bencana mengatakan jumlah orang yang terjebak sejak Minggu (12/11/23) pagi di terowongan itu naik menjadi 41 orang dari sebelumnya 40 orang.
Baca Juga:
Bukan India atau Arab Saudi, Inilah Negara dengan Penduduk Muslim Terbanyak
Namun, tim penyelamat harus mengganti mesin penggali utama pada Sabtu (18/11/23).
Mesin yang sebelumnya dipakai untuk mengebor puing-puing rusak pada Jumat lalu.
Mesin baru kemudian diterbangkan dari negara bagian Madhya Pradesh di India tengah dan telah mencapai lokasi insiden.
Baca Juga:
India Tolak BRICS Karena Tak Ingin Berbagi Mata Uang yang Sama dengan China
"Pertama-tama kami akan mengeluarkan mesin yang sudah tidak berfungsi dari dalam dan kemudian menggunakan yang baru. Ini akan memakan waktu dan saya tidak dapat berkomentar mengenai waktunya. Ini adalah operasi yang rumit dan berisiko," kata Direktur Perusahaan Pembangunan Jalan Raya dan Infrastruktur Nasional (NHIDC) Anshu Malik Halko, dikutip Channel News Asia, Sabtu (18/11).
Pihak berwenang belum mengungkapkan penyebab terowongan sepanjang 4,5 km itu ambruk pada Minggu (12/11). Namun wilayah tersebut memang rentan terhadap tanah longsor, gempa bumi, dan banjir.
Saat kejadian itu, sekitar 50 hingga 60 pekerja sedang bekerja pada shift malam.