Sebagian besar produk palsu Metinvest terbuat dari bahan seperti kayu lapis, dan perusahaan ini berusaha mencari keseimbangan antara bahan yang ekonomis dan logam yang lebih mahal, tetapi masih dapat menipu perangkat pencari panas.
Keberhasilan produk palsu ini diukur berdasarkan berapa lama mereka tetap utuh, dan perusahaan tersebut mempertimbangkan ulang desain mana yang dapat bertahan terlalu lama, sebagai indikasi bahwa model tersebut tidak cukup dapat dipercaya.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
“Semakin cepat umpan dihancurkan, semakin baik bagi kita. Dengan begitu kerja kami tak sia-sia,” ungkap juru bicara tersebut.
The Guardian melaporkan bahwa pada awal invasi besar-besaran Rusia yang dimulai pada Februari 2022, tiga manajer senior dari Metinvest mengusulkan ide tentang penggunaan umpan ini.
Saat itu, Ukraina memiliki persediaan senjata yang sangat terbatas dibandingkan dengan Rusia.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Salah satu manajer tersebut mengungkapkan kepada The Guardian, "Kami berpikir bahwa jika Rusia melihat banyak senjata, mereka mungkin akan merasa ragu untuk melanjutkan pergerakan mereka atau menyerang suatu daerah. Ini adalah senjata psikologis."
Rusia juga diketahui menggunakan taktik serupa dalam konflik tersebut, termasuk penggunaan parit palsu yang sebenarnya merupakan perangkap.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.