Lautnya juga menghubungkan Asia Timur dengan India, Asia Barat, Eropa, dan Afrika.
"Tidak ada salah satu negara yang mengkooptasi atau mengakuisisi wilayah itu, karena pasti akan berdampak pada perdamaian," ujar dia.
Baca Juga:
Petinggi Militer Negara ASEAN Sepakati Latihan Bersama di Natuna Utara
Menurut Gus Hans, sikap diplomatik Indonesia juga sependapat dengan yang disampaikan Taiwan.
Namun, tidak ada hubungan diplomatik antara keduanya.
"Yang kami bicarakan adalah konteks perdamaian,” sambungnya.
Baca Juga:
Bakamla RI Gelar Rapat Perdana Tim Pelaksana Forum KKPH 2023
Menurut dia, perdamaian sifatnya universal.
Tidak memandang negara, agama, jabatan, dan itu adalah hal dan kewajiban bersama menjaga perdamaian.
Dia berharap, masyarakat dan pemerintah memberikan atensi penyelesaian sengketa di Laut Natuna Utara, karena menyangkut kedaulatan.