WahanaNews.co | Pelabuhan Busan dan Ulsan di Korea Selatan ditutup akibat topan Hinnamor yang melanda dua pelabuhan tersebut pada Selasa (6/9/2022).
terpaksa ditutup pada Selasa (6/9/2022) setelah topan Hinnamor menerjang wilayah tersebut.
Baca Juga:
Taiwan Bakal Diterjang Topan Koinu dalam Beberapa Hari Ke Depan
Mengutip Reuters, juru bicara di otoritas pelabuhan Busan mengatakan, pelabuhan menutup aktivitas hingga pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 09.00 WIB.
Namun pelabuhan ditargetkan beroperasi kembali setelahnya.
Terjangan topan Hinnamor sendiri menyebabkan kerusakan kecil di pelabuhan tersebut.
Baca Juga:
8 Orang Anak Tewas di Pakistan Akibat Hujan Lebat dan Angin Kencang
Sementara itu, otoritas pelabuhan Ulsan mengungkapkan pelabuhan juga akan kembali beroperasi setelah situasi normal.
Berbeda dengan di Busan, pelabuhan Ulsan untungnya tidak menderita kerusakan sama sekali.
Setelah menerjang Korea Selatan, Topan Hinnamor bergerak ke utara dengan kecepatan 52 km/jam. Demikian menurut keterangan Badan Meteorologi Korea Selatan.
Topan Hinnamor sendiri membuat sejumlah penerbangan batal dan beberapa kegiatan bisnis ditunda, serta penutupan beberapa sekolah.
Topan Hinnamor menurut otoritas berwenang Korea Selatan saat ini sedang bergerak menuju timur laut Jepang.
Mengutip situs Modis milik NASA, topan Hinnamor menjadi topan terkuat pada tahun ini. Pada 30 Agustus lalu, topan itu bergerak dengan kecepatan maksimal 256 km/jam dengan kekuatan hembusan 306 km/jam.
Topan Hinnamor pada waktu tersebut sedang berputar-putar di Samudera Pasifik sekitar 644 km dari sebelah tenggara Pulau Kyushu, Jepang.
Kecepatan tersebut membuat topan Hinnamor berada dalam kategori 5 dalam skala Saffir-Simpson Hurricane Wind Scale.
Bukan hanya Korea Selatan, sejumlah pelabuhan di China seperti Shanghai dan Ningbo juga terdampak. Pelabuhan Shanghai misalnya, harus ditutup pada pukul empat sore waktu setempat.
Lebih lanjut, topan Hinnamor juga diprediksi akan menerjang Filipina sebelah utara.
Otoritas setempat di wilayah Batanes dan Babuyan telah memperingatkan nelayan agar tidak meninggalkan pantai karena angin diprediksi semakin dahsyat dalam 36 jam ke depan.
Melansir UCA News, sejumlah sekolah dan universitas di daerah-daerah terdampak juga ditutup.
"Seseorang bisa melihat bagian dari topan itu dari utara Filipina ke arah wilayah Visayas, langit yang berawan dan hujan diprediksi terjadi. Akan ada hujan deras akibat topan tersebut," demikian keterangan Pagasa, Lembaga Geofisia dan Astronomi serta Atmosfer Filipina. [rin]