Di Kallakuruchi, terdakwa diduga menjual minuman beracun tersebut dalam paket melalui vendor lokal, menurut situs The News Minute.
Para korban yang mengonsumsi alkohol ilegal ini mengalami gejala seperti pusing, sakit kepala, muntah, mual, sakit perut, dan iritasi mata hingga akhirnya harus dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga:
Bukan India atau Arab Saudi, Inilah Negara dengan Penduduk Muslim Terbanyak
Ketua Menteri Tamil Nadu, MK Stalin, telah mengumumkan kompensasi sebesar 1 juta rupee (sekitar $12.000 atau Rp 200 juta) untuk keluarga korban yang meninggal, dan masing-masing 50.000 rupee untuk mereka yang dirawat di rumah sakit.
"Mereka yang terlibat dalam kejahatan ini telah ditangkap. Tindakan juga telah diambil terhadap pejabat yang gagal mencegah kejadian ini," tulisnya di media sosial X.
Namun, partai-partai oposisi mengkritik pemerintah karena gagal mengendalikan peredaran alkohol beracun di negara bagian tersebut.
Baca Juga:
India Tolak BRICS Karena Tak Ingin Berbagi Mata Uang yang Sama dengan China
"Kematian akibat minuman keras terlarang dalam dua tahun terakhir di bawah rezim DMK (Dravida Munnetra Kazhagam) telah memperlambat kemajuan Tamil Nadu selama empat dekade, membawa kita kembali ke tahun 1980-an," kata K Annamalai, ketua Partai Bharatiya Janata di negara bagian tersebut.
Ia juga meminta menteri yang membidangi penjualan minuman beralkohol segera mengundurkan diri.
[Redaktur: Elsya TA]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.