WAHANANEWS.CO - Warga Brasil memadati jalanan di Rio de Janeiro untuk memprotes aksi brutal kepolisian yang menewaskan 132 orang dalam operasi pemburuan anggota kartel narkoba.							
						
							
							
								Ratusan orang berunjuk rasa di kawasan Penha pada Kamis (30/10/2025), membawa bendera Brasil dengan cap tangan berwarna merah sebagai simbol darah yang tumpah akibat kekerasan aparat.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Lebih dari 40 Jenazah Diletakkan di Jalan Rio, Usai Operasi Polisi Paling Berdarah dalam Sejarah Brasil
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								“Pembunuh! Pembunuh!” teriak massa di depan gedung pemerintahan Penha, dikutip dari Al Jazeera.							
						
							
							
								Salah satu peserta aksi, Barbara Barbosa, yang kehilangan anaknya dalam operasi tersebut, menilai tindakan aparat bukanlah upaya penegakan hukum, melainkan pembantaian.							
						
							
							
								“Ini pembantaian,” kata Barbara kepada CBS News.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Dari Energi hingga Pertahanan, Indonesia dan Brasil Bangun Babak Baru Kemitraan Strategis
									
									
										
									
								
							
							
								Nada serupa disampaikan aktivis hak asasi manusia Rute Sales yang mempertanyakan tindakan polisi yang dianggap melampaui batas.							
						
							
							
								“Apakah kita punya hukuman mati?” ujarnya lantang di tengah kerumunan.							
						
							
							
								Massa juga menuntut Gubernur Rio de Janeiro untuk mengundurkan diri karena dianggap gagal melindungi warga sipil dari kekerasan aparat.