Di saat bersamaan, kapal induk USS Nimitz dialihkan dari Laut Cina Selatan menuju Timur Tengah, bergabung dengan USS Carl Vinson yang sudah berada di Laut Arab.
Pejabat Departemen Pertahanan AS menyatakan bahwa pengerahan ini untuk "melindungi pasukan AS di Timur Tengah dan menjaga postur pertahanan".
Baca Juga:
AS Panik! Kirim Kapal Induk Nuklir Kedua Hadapi Perang Iran–Israel yang Makin Gila
Pengebom siluman B-2, satu-satunya pesawat AS yang mampu menghancurkan fasilitas nuklir bawah tanah Iran, juga dikabarkan dalam kesiapan tempur.
Pangkalan Whiteman di Missouri, rumah bagi armada B-2, bahkan mengumumkan peningkatan langkah pengamanan.
Di beberapa wilayah seperti Bahrain, Irak, dan Kuwait, personel serta keluarga staf AS diberi izin untuk meninggalkan pos. Komando Pusat AS (CENTCOM) dilaporkan memiliki sekitar 40.000 personel di Timur Tengah.
Baca Juga:
AS Veto Rencana Israel Bunuh Khamenei di Tengah Perang Terbuka
Bentuk Satuan Tugas Khusus
Menanggapi situasi yang makin panas, Departemen Luar Negeri AS membentuk satuan tugas untuk membantu warga Amerika yang ingin meninggalkan wilayah konflik.
Juru bicara Tammy Bruce mengatakan satuan tugas ini akan menghubungkan warga AS dengan kebutuhan darurat mereka.