WahanaNews.co | Jabatan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS)
berakhir pada Selasa (19/1/2021) waktu setempat.
ass="MsoNormal">Di akhir masa tugasnya, Donald Trump
masih belum terima dengan kekalahannya dalam Pemilu Presiden AS.
Baca Juga:
Benarkah AS Tak Lagi Adidaya? Ini 3 Penyebab Runtuhnya Amerika Versi Warganya Sendiri
Dalam pidato perpisahan, Donald Trump
juga mengeluarkan beragam ancaman.
Selasa (19/1/2021) memang menjadi hari terakhir Donald Trump menjabat penuh sebagai Presiden Amerika Serikat ( AS), sebelum Joe Biden dilantik pada
Rabu (20/1/2021).
Presiden AS ke-45 itu menyampaikan
pidato perpisahan dari Gedung Putih, pada malam sebelum Hari Pelantikan Joe
Biden.
Baca Juga:
Teror Drone Kamikaze Guncang Pangkalan Irak, Siapa Dalangnya?
Saat diblokir dari akses akun media
sosial pribadinya, maka Trump pun memberikan
pidato bernada damai tapi bersifat menantang lewat video
yang dirilis melalui akun media sosial resmi pemerintah.
"Kami telah melakukan apa yang
harus kami lakukan di sini, dan lebih banyak lagi," kata Trump, seperti yang dilansir dari BBC
pada Selasa (19/1/2021).
"Saya mengambil pertempuran yang
sulit, pertarungan yang paling berat, pilihan yang paling sulit, karena itulah
yang Anda pilihkan untuk saya lakukan," ucapnya.
Kemudian ia memperingatkan bahwa
"bahaya terbesar" sekarang sudah ada di hadapan negara ini yang tengah "kehilangan kepercayaan pada kebesaran nasionalnya".
Presiden berusia 74 tahun itu berkisah, ia menjalankan jabatannya dari "melawan China tidak seperti
sebelumnya" hingga "serangkaian kesepakatan damai di Timur
Tengah".
Dia menambahkan, "Saya sangat
bangga menjadi Presiden pertama dalam beberapa dekade
yang tidak memulai perang baru."
Merujuk pada kerusuhan di Capitol AS
pada 6 Januari 2021, dia berkata, "Semua orang
Amerika ngeri dengan serangan di Gedung Capitol... Itu tidak
pernah bisa ditoleransi."
Trump mengakui bahwa pemerintahan baru
memang akan menjabat. Tetapi, ia berkata, "Saya ingin Anda tahu bahwa gerakan kami baru
saja dimulai." [qnt]