WahanaNews.co | Israel meminta memperpanjang penahanan pekerja bantuan Palestina, Mohammed El Halabi, hampir enam tahun setelah negara itu menuduhnya mengalihkan puluhan juta dolar dari badan amal internasional ke Hamas.
World Vision, sebuah badan amal Kristen besar yang beroperasi di seluruh dunia, serta auditor independen dan pemerintah Australia, tidak menemukan bukti adanya kesalahan.
Baca Juga:
Wakil Duta Besar China Desak Israel Hentikan Operasi Militer di Gaza
Pengacara El Halabi mengatakan, dia telah menolak beberapa tawaran pembelaan yang akan memungkinkannya untuk bebas tahun lalu.
Penuntut telah meminta sidang lain pada Senin (2/5/2022) untuk memperpanjang penahanannya, karena dia belum dihukum di pengadilan Israel dan masih berstatus ditahan.
El Halabi secara konsisten membantah tuduhan itu sepanjang 167 sidang pengadilannya.
Baca Juga:
Kepala Intelijen Israel Mengundurkan Diri Karena Gagal Cegah Serangan Hamas
“Israel berharap pada waktunya ayah lima anak ini akan mengaku di bawah tekanan,” kata para aktivis, dilansir dari Alaraby, Rabu (4/5/2022).
Tuduhan itu mirip dengan yang dibuat terhadap enam kelompok hak asasi Palestina tahun lalu.
Dalam setiap kasus, Israel secara terbuka menuduh organisasi-organisasi memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok militan tanpa memberikan banyak bukti, membuat para donor dan mitra mereka gemetar ketakutan dan menyebabkan beberapa orang memutuskan hubungan.