WahanaNews.co | Perilaku 2 pasangan asal AS ini memang aneh alias tak lazim. Tak mengherankan jika keduanya dicibir banyak orang sebagai pasangan tergila dan orang tua paling kacau.
Soalnya, mereka tinggal dan membesarkan keluarga mereka bersama dan bahkan bertukar pasangan setiap malam.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Alysia dan Tyler Rogers adalah orang tua dari dua anak, sekarang berusia 7 dan 8 tahun, ketika mereka menjalin hubungan romantis dengan teman yang telah menikah; Sean dan Taya Hartless.
Dua pasangan itu beralih jadi "poliamori berempat" pada tahun 2020 dan tahun berikutnya, Alysia dan Taya melahirkan bayi dengan jarak tujuh bulan.
Parahnya, kedua ibu itu tidak tahu siapa yang secara biologis menjadi ayah dari anak-anak yang baru mereka lahirkan. Namun Alysia akan membantu anak-anak tersebut menemukan hal itu jika mereka mau.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
“Kami ingin melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa setiap orang merasa seperti orang tua yang setara,” kata Taya kepada Today.com.
"Pada titik ini, mengetahui genetika mereka tidak akan mengubah apa pun," ujarnya.
Keluarga aneh beranggotakan delapan orang itu sekarang tinggal di Lebanon, Oregon. Mereka telah mengumpulkan banyak pengikut di media sosial, tempat keluarga itu secara teratur membagikan video yang mendokumentasikan kehidupan tak biasa mereka.
“Kami tidak bermaksud untuk jatuh cinta...tapi inilah kami,” bunyi posting keluarga itu di akun Instagram @polyfamory.
“Ketika kami bertemu, kami hanya mencari sesuatu yang sederhana dan fisik, tetapi ketika kami semua bertemu satu sama lain, kami mulai jatuh cinta.”
Dalam satu klip, para pria menjelaskan bahwa mereka berganti ranjang setiap malam dan tidak menjalin hubungan satu sama lain--kecuali hanya dengan para wanita.
Dalam video lain, mereka berempat membagikan pengaturan tidur mereka yang tidak biasa. Sehingga mereka mengidentifikasi sebagai "closed polyfidelitous quad".
"Kami memiliki dua kamar tidur utama di ujung rumah yang berlawanan," kata mereka," bunyi posting video keluarga aneh tersebut.
"Dan orang-orang berganti kamar setiap malam."
Beberapa pengikut mereka di media sosial menggambarkan situasi kamar tidur sebagai hal membingungkan, sementara yang lain menganggapnya ideal.
Pasangan terbuka itu tidak kebal dari emosi biasa dalam hubungan mereka dan terus terang tentang perjuangan bersama mereka.
“Pada awalnya, sebelum kami membangun kepercayaan, kami memiliki beberapa masalah dengan kecemburuan di masa-masa sulit,” imbuh salah satu postingan Instagram mereka.
“Tapi sekarang semuanya harus mendukung. Ada empat orang berbeda dengan empat kekuatan berbeda dalam memenuhi kebutuhan. Itu sangat berguna.”
Kedua wanita memiliki kamar tidur mereka sendiri.
Meskipun mengumpulkan 120.000 pengikut setia di TikTok dan 30.000 lainnya di Instagram, mereka berempat mengakui bahwa mereka menerima komentar buruk tentang hubungan mereka yang tidak ortodoks.
Keempatnya telah dituduh sebagai "orang tua yang buruk" oleh beberapa orang, meskipun dua anak Tyler dan Alysia sangat nyaman dengan perubahan dalam dinamika keluarga mereka.
“Anak-anak kami sudah tahu kami berkencan dengan Sean dan Taya,” kata Alysia kepada Today.com, yang dilansir New York Post, Sabtu (18/2/2023).
Sarah berbagi cara kerja batin hubungannya dengan suaminya, Ryan, dan pacarnya, Ronnie.
“Kami memberi tahu mereka: 'Kamu tahu Ibu punya pacar dan Ayah punya pacar dan kita akan tinggal bersama. Dan kita semua akan menjadi keluarga besar dan mereka akan membantu kamu," ujarnya.
Melansir Sindonews, mereka berempat sebelumnya mengungkapkan bahwa mereka menghadapi penolakan dari beberapa teman dekat dan keluarga, tetapi mayoritas lingkaran dalam mereka mendukung keputusan mereka.
“Banyak orang tidak benar-benar memahami poliamori dan menganggapnya menyimpang atau tidak sehat dalam beberapa hal. Memang benar bahwa itu tidak selalu mudah--butuh beberapa saat bagi saya untuk mengakui bahwa saya memiliki perasaan terhadap orang lain--dan terkadang kami cemburu,” kata Taya.
“Tapi sekarang sangat alami bagi kita semua dan saya merasa sangat bersyukur memiliki banyak pasangan untuk membesarkan anak,” katanya.
“Mengapa Anda tidak menginginkan lebih banyak cinta dan dukungan dan lebih banyak bantuan? Ini adalah kehidupan yang berantakan, sibuk, gila, indah dan saya tidak dapat memikirkan hal lain yang kami inginkan."
Seperti semua hubungan, Taya mengatakan menjalani hubungan yang tidak biasa bisa jadi rumit.
“Saya pikir kami tidak akan pernah berhenti belajar dan kami tahu hubungan kami akan terus berubah. Tapi kami akan melakukan pukulan dan membuatnya berhasil,” kata Taya.
"Kami berbeda dari orang lain, tapi tidak apa-apa--dan kami telah menjelaskan kepada anak-anak kami bahwa mereka bisa menjadi siapa pun yang mereka inginkan." [eta/sindonews]