WahanaNews.co | Sejak
November 2020, Jerman memberlakukan lockdown. Akibatnya lokasi-lokasi wisata
seperti museum, kastil dan taman hiburan tutup. Kafe dan restoran boleh buka
hanya untuk melayani layanan pesan antar atau pesanan untuk dibawa pulang.
Baca Juga:
Proses Pembangunan RS AMC Banjarmasin Capai 41 persen
Kemudian turis dari luar Uni Eropa dilarang masuk dan
aktivitas perjalanan dibatasi dan hotel banyak yang ditutup selama lockdown.
Sebagian besar kelompok masyarakat terdampak oleh pandemi
COVID-19 ini. Termasuk di antaranya adalah mereka yang tidak punya rumah atau
tunawisma.
Lockdown memaksa orang-orang untuk tinggal di rumah dan
membuat jalanan menjadi sepi. Hal itu menyebabkan tunawisma yang kehidupannya
sangat bergantung dengan orang-orang yang lewat di jalan menjadi kesulitan
untuk mendapatkan uang.
Baca Juga:
Pembukaan Kegiatan Prodeskel dan Epdeskel di Tarakan
Selain itu, jumlah tempat tidur yang tersedia di tempat
penampungan juga dikurangi jumlahnya karena harus mengikuti peraturan
pembatasan sosial, bahkan sampai setengahnya. Untuk membantu mengatasi masalah
ini, beberapa hotel di Berlin membuka pintunya untuk memberikan tempat tidur
bagi para tunawisma.
Hal tersebut membuat tunawisma tidak perlu berbagi kamar di
tempat penampungan, tapi juga tidak perlu tidur di jalan. Sehingga mereka dapat
terlindungi dari cuaca musim dingin yang kurang bersahabat.
Organisasi kemanusiaan di Berlin mampu mengorganisir 1.426
tempat tidur untuk para tunawisma di berbagai hotel. Namun bukan hanya tempat
tidur, beberapa dari hotel tersebut juga menyediakan sarapan dan makanan hangat
di malam hari.