Percakapan hingga diskusi tentang dekarbonisasi alias menghilangkan emisi gas rumah kaca yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil naik 50 persen di Twitter selama kurun waktu tersebut.
Bahkan, percakapan lingkungan lainnya juga makin memanas, seperti pengurangan limbah yang tumbuh lebih dari 100 persen selama periode waktu yang sama.
Baca Juga:
Menunggu Penantian Perubahan Merek Twitter.com Jadi X.com
Twitter tak sendiri dalam mencegah iklan menyesatkan tentang perubahan iklim, perusahaan teknologi seperti Google juga membuat komitmen serupa dan telah mendulang keberhasilan.
Pada Oktober 2021, Google mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan izin tayang iklan yang menampilkan penolakan iklim atau yang memonetisasi informasi yang salah tentang iklim.
Meski begitu, sebuah laporan menyatakan Google masih mengizinkan iklan yang bertentangan dengan krisis iklim sejak kebijakan diterapkan. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.