Harpoon biasanya diluncurkan dari kapal permukaan atau pesawat tempur, tetapi peluncur dapat dilepas dari kapal untuk digunakan di darat, yang tampaknya menjadi tujuan Denmark.
Pekan lalu, Reuters melaporkan Pentagon sedang mempertimbangkan untuk mengirim Ukraina Harpoon atau Naval Strike Missiles (NSM), secara langsung atau melalui "sekutu Eropa."
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Reuters mengutip "tiga pejabat AS dan dua sumber kongres," semuanya anonim. Mereka menyatakan harapan begitu negara pertama berkomitmen mengirim Harpoon, negara lain akan mengikuti.
Menurut Reuters, NSM dianggap "tidak terlalu sulit secara logistik" karena negara-negara NATO dapat mengirim peluncur ke Ukraina dan hanya butuh 14 hari untuk melatih operator cara menggunakannya.
Meski demikian, NSM jaraknya agak lebih pendek yakni 250 kilometer. Kabar tersebut menimbulkan beberapa kontroversi, bagaimanapun, ketika penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko mengunggah tweet bahwa AS sedang "mempersiapkan rencana untuk menghancurkan Armada Laut Hitam", mengacu pada angkatan laut Rusia saat ini di lepas pantai Ukraina.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Ditanya tentang hal ini, Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa dia dapat “memberi tahu Anda secara pasti bahwa itu tidak benar.”
Namun, dia tidak menyangkal AS sedang mempertimbangkan untuk mengirim Harpoon ke Ukraina. Pada Senin, Austin mengkonfirmasi Kirby meninggalkan Pentagon dan pindah untuk bekerja di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Sementara itu, tweet Gerashchenko telah dihapus. AS baru saja memberikan tambahan bantuan militer senilai USD40 miliar ke Ukraina, termasuk pengiriman senjata, meskipun ada kekhawatiran oleh beberapa sekutu Eropa bahwa ini dapat menarik NATO ke dalam konfrontasi langsung dengan Rusia.