Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengutuk kejadian tersebut. "Penembakan tanpa ampun terhadap tahanan Rusia yang tidak bersenjata," katanya.
"Organisasi internasional mengutuk dan menyelidiki secara menyeluruh kejahatan yang mengejutkan ini," ujarnya.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Seorang juru bicara PBB mengatakan kepada AFP pada hari Jumat bahwa pihaknya "mengetahui adanya video" dan "menyelidikinya".
Sementara itu, Komisaris parlemen Ukraina untuk hak asasi manusia pada hari Minggu (20/11/2022) membantah pasukan Kyiv telah membunuh tawanan perang Rusia. Alasannya bahwa tentara Ukraina membela diri melawan Rusia yang berpura-pura menyerah.
Video yang beredar di media sosial Rusia minggu ini dimaksudkan untuk menunjukkan mayat prajurit Rusia yang terbunuh setelah menyerah kepada pasukan Ukraina.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Ombudsman Ukraina Dmytro Lubinets mengatakan "kutipan" dari sebuah video menunjukkan bahwa Rusia "menggunakan penangkapan bertahap ... melakukan kejahatan perang dengan melepaskan tembakan ke Angkatan Bersenjata Ukraina".
Ini berarti para prajurit "tidak dapat dianggap sebagai tawanan perang", bantahnya.
"Mereka yang ingin menggunakan perlindungan hukum internasional untuk membunuh harus dihukum," tambahnya. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.