Denys Shlega, seorang komandan Garda Nasional Ukraina, menggambarkan kondisi di bawah pabrik sebagai mengerikan.
"Tidak ada cukup obat atau peralatan bedah," kata Shlega kepada televisi Ukraina.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Saat ini, kami memiliki sekitar 600 orang yang terluka. Sekitar 40 dalam kondisi sangat serius."
Shlega mengatakan pasukan Rusia telah menembus bagian-bagian pabrik baja. "Tetapi ini belum signifikan dan kami bertahan... bertahan dengan kekuatan terakhir kami," katanya, seperti dikutip Reuters, Senin (16/5/2022).
Pasukan Rusia telah mengepung Mariupol selama hampir dua bulan.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Rusia belum mengomentari senjata spesifik apa yang digunakan untuk menyerang pabrik tersebut.
Kementerian pertahanan Rusia tidak membalas permintaan tertulis dari wartawan untuk berkomentar tentang video tersebut.
Angkatan Bersenjata Ukraina menolak untuk segera memberikan komentar resmi. Kantor kejaksaannya mengatakan telah meluncurkan penyelidikan kemungkinan penggunaan senjata pembakar.