Amunisi fosfor putih dapat digunakan di medan perang untuk membuat tabir asap, menghasilkan penerangan, menandai target atau membakar bunker dan bangunan. Fosfor putih tidak dilarang sebagai senjata kimia di bawah konvensi internasional.
Kelompok hak asasi manusia telah mendesak larangan penggunaan amunisi fosfor karena luka bakar parah yang ditimbulkannya.
Amerika Serikat menggunakan amunisi fosfor dalam perang Vietnam dan perang Irak 2003-2011. Rusia menggunakannya dalam perang Chechnya.
Baca Juga:
Siap Kuasai Udara, Rusia Tampilkan Prototipe Senjata Laser Antidrone
Petro Andryushchenko, ajudan Wali Kota Mariupol, mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan bom pembakar atau fosfor di Azovstal.
Andryushchenko berbicara dari wilayah yang dikuasai Ukraina. Namun, komentarnya belum bisa diverifikasi.
Hamish Stephen de Bretton-Gordon, mantan komandan Resimen Gabungan Kimia, Biologi, Radiologi dan Nuklir Inggris, mengatakan itu sangat mirip fosfor, tetapi hanya sampel yang bisa memberikan konfirmasi mutlak.
Baca Juga:
Perang Makin Panas, Rusia Lancarkan 90 Drone Shahed Iran ke Ukraina
"Itu sangat mirip dengan roket fosfor putih atau peluru artileri yang meledak tepat di atas tanah atau di atas tanah," katanya kepada Reuters. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.