WahanaNews.co | Sebuah laporan baru-baru ini memaparkan bahwa Kiev menggunakan dana crowdfunding dalam Bitcoin untuk mendanai kemungkinan perang antara Ukraina dan Rusia.
Seperti dilansir dari Wion News Sabtu, (12/2/2021), berdasarkan laporan yang dirilis oleh perusahaan analitik blockchain Elliptic, kontribusi sebesar ribuan dolar disalurkan ke rekening organisasi non-pemerintah (LSM) dan kelompok sukarelawan dengan peningkatan lebih dari 900 persen pada tahun 2021.
Baca Juga:
Peretas Klaim Bobol Komputer Kementerian Pertahanan Israel, Ambil Informasi Sensitif
Laporan tersebut menyebutkan bahwa LSM dan kelompok sukarelawan yang frustrasi dengan gejala korupsi yang merajalela di lembaga pemerintah telah bertindak sendiri untuk mendanai senjata api dan pasokan obat-obatan untuk tentara Ukraina.
Itu juga digunakan untuk mengembangkan aplikasi pengenalan wajah yang dapat mengidentifikasi apakah seseorang adalah mata-mata Rusia.
Menurut Elliptic, donor menggunakan mata uang Bitcoin untuk menyalurkan dana ke LSM-LSM untuk melewati lembaga keuangan atau bank yang mungkin memblokir pembayaran.
Baca Juga:
6 Tips Cara Trading Bitcoin untuk Pemula, Dijamin Untung!
“Elliptic telah mengidentifikasi beberapa dompet cryptocurrency yang digunakan oleh kelompok sukarelawan dan LSM untuk tujuan pendanaan.
"Secara total, telah menerima dana lebih dari USD570.000 dengan sebagian besar dilakukan tahun lalu," kata laporan itu.
Di antara organisasi yang menerima sumbangan Bitcoin t ermasuk Come Back Alive, sebuah kelompok yang menyediakan pelatihan, peralatan militer dan medis serta Pusat Myrotvorets, yang memiliki hubungan dengan pemerintah Ukraina. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.