"Tetapi mereka semua memiliki arti yang sama, penghancuran logistik penjajah, amunisi mereka, peralatan militer dan lainnya, dan pos komando, menyelamatkan nyawa orang-orang kami," ujar dia dalam pidato malam pada Selasa.
Pada Rabu, dinas keamanan FSB Rusia mengatakan telah menahan enam anggota dari apa yang disebutnya sel teroris di Krimea, meskipun tidak mengatakan apakah mereka dicurigai terlibat dalam ledakan tersebut.
Baca Juga:
Rusia Kembali Luncurkan Drone ke Infrastruktur Pelabuhan di Ukraina
Armada Laut Hitam Rusia juga dituding memblokade pelabuhan Ukraina sejak awal perang, menghalangi ekspor biji-bijian penting, yang baru sekarang mulai bergerak lagi di bawah perjanjian yang ditengahi oleh Turki dan PBB.
Tiga kapal lainnya meninggalkan Ukraina pada Rabu, menurut Kementerian Infrastruktur di halaman Facebook-nya.
"Pagi ini, tiga kapal dengan produk makanan Ukraina meninggalkan pelabuhan Chornomorsk dan Odesa... Lebih dari 33.000 ton produk pertanian ada di dalamnya," papar pernyataan itu.
Baca Juga:
Dikabarkan Dibunuh Ukraina, Komandan Rusia Muncul di TV dalam Kondisi Sehat
Perang telah menyebabkan jutaan orang melarikan diri, membunuh ribuan orang dan memperdalam keretakan geopolitik antara Barat dan Rusia.
Rusia mengatakan tujuan operasinya adalah demiliterisasi tetangganya dan melindungi komunitas berbahasa Rusia.
Ukraina, yang melepaskan diri dari kekuasaan Moskow ketika Uni Soviet bubar pada 1991, menuduh Rusia melancarkan perang penaklukan ala kekaisaran.