WahanaNews.co, Tel Aviv - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan Hizbullah agar tidak memicu perang Lebanon ketiga dengan Israel, setelah kelompok proksi Iran itu melancarkan serangan rudal yang merenggut nyawa seorang pria berusia 60 tahun di wilayah utara Israel.
Peringatan ini disampaikan Netanyahu saat kunjungannya ke Markas Komando Utara IDF bersama Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Kepala Staf IDF Letjen. Herzi Halevi, dan Mayjen Ori Gordin, kepala sektor setempat.
Baca Juga:
Lebanon Kian Terancam, Netanyahu Sesumbar Hantam Hizbullah Tanpa Ampun
Dalam pernyataannya, Netanyahu menegaskan bahwa jika Hizbullah memutuskan untuk memulai perang secara menyeluruh, konsekuensinya akan melibatkan perubahan dramatis di Beirut dan Lebanon Selatan, yang akan mirip dengan kondisi di Gaza dan Khan Younis.
Netanyahu menambahkan bahwa Israel memiliki tekad untuk mencapai kemenangan dan bersedia melakukannya dengan dukungan dari pihak militer.
Setelah kunjungan tersebut, Netanyahu dan Gordin melakukan inspeksi di pasukan artileri di Galilea Atas, di mana mereka berinteraksi dengan tentara yang berdinas di perbatasan utara.
Baca Juga:
Mengejutkan Dunia, Militer Israel Akui Ketidakmampuan Hancurkan Hamas
"Saya di sini bersama pasukan cadangan yang menunjukkan semangat besar dalam kesiapan mereka untuk berperang, menyelesaikan tugas, memulihkan keamanan, tidak hanya di selatan tetapi juga di utara. Ini adalah komitmen kami."
Kunjungan Netanyahu ke wilayah utara terjadi pada saat upaya diplomatik terus dilakukan untuk mencegah eskalasi kekerasan lintas batas, dengan tujuan menghindari pecahnya perang yang melibatkan Israel di dua front.
Baru-baru ini, Hizbullah telah terlibat dalam konflik dengan Israel, terutama karena dukungannya terhadap milisi Gaza, Hamas, yang sedang berkonflik dengan Tel Aviv.