WahanaNews.co | Pengembang properti di China memberi izin para petani membayar uang muka atau DP rumah dengan produk-produk pertanian seperti semangka, buah persik, hingga bawang putih.
Media pemerintah China News Weekly pada Minggu (3/7/2022) melaporkan, para pengembang mengalami kesulitan akibat merosotnya pasar properti, sehingga berusaha memikat calon pembeli.
Baca Juga:
WN China Buronan Kasus Pencucian Uang Judi Online Ditangkap Polri di Batam
Dikutip dari kantor berita AFP, pasar perumahan China dihantam perlambatan ekonomi dan krisis utang yang dipicu oleh larangan pemerintah terhadap pembangun yang mengambil uang muka sebelum konstruksi proyek dimulai.
Salah satu pengembang di kota Nanjing, China timur, mengatakan bahwa mereka akan menerima DP rumah pakai semangka senilai hingga 100.000 yuan (Rp 223,6 juta) sebagai uang muka dari petani lokal.
Di kota kecil Wuxi di dekatnya, pengembang lain menerima buah persik sebagai pembayaran, lapor China News Daily.
Baca Juga:
Daftar 10 Bank Terbesar Dunia 2024, Ada Dominasi Asia dan China di Puncak
Sementara itu, para pembeli rumah di daerah Qi yang merupakan penghasil bawang putih utama di provinsi Henan, China tengah, dapat menukar produk mereka dengan harga tiga kali lipat dari harga pasar untuk melunasi sebagian uang muka.
Dengan menerima produk pertanian dengan harga tinggi, pengembang dapat menawari diskon rumah lebih besar daripada yang diizinkan pemerintah daerah, sambil memanfaatkan pasar yang kurang terlayani.
"Pada kesempatan musim panen bawang putih baru, perusahaan membuat keputusan tegas untuk menguntungkan petani bawang putih di daerah Qi," kata Homebuilder Central China Management di media sosial pada akhir Mei.
"Kami membantu petani dengan cinta, dan memudahkan mereka untuk membeli rumah," lanjutnya dikutip dari AFP.
Sekitar 30 properti telah terjual sejak kampanye DP rumah pakai bawang putih diluncurkan, menurut Homebuilder Central China Management.
Penjualan rumah di China yang diukur berdasarkan luas lantai turun selama 11 bulan berturut-turut, dan turun 31,5 persen pada Mei 2022 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, dalam data resmi pemerintah. [gun]