WahanaNews.co, Jakarta - Militer Israel kalang kabut usai puluhan tentara menolak bertugas kembali di Jalur Gaza Palestina.
Militer pun mengancam akan menyeret para tentara yang membangkang ke jalur hukum.
Baca Juga:
Pasukan Israel Maksa Masuk Rafah, Delapan Tentara Tewas
Middle East Monitor (MEMO) melaporkan tentara-tentara Israel akhir-akhir ini menolak ditugaskan kembali ke Jalur Gaza.
Melansir CNN Indonesia, Jumat (30/8/2024) menurut lembaga siaran publik Israel, KAN, setidaknya terdapat 20 tentara Zionis yang menolak berperang di Gaza pada pekan ini.
KAN mengabarkan dari 20 tentara, 10 di antaranya menerima peringatan resmi yang mengancam akan menjebloskan mereka ke penjara jika menolak ditugaskan.
Baca Juga:
Tersambar Petir di Mabes TNI, Seorang Prajurit Meninggal Dunia
KAN mengutip pernyataan keluarga sejumlah tentara yang menolak tersebut.
"Hanya ada beberapa tentara yang tersisa di kompi mereka yang mampu bertempur," kata keluarga tentara tersebut.
"Inilah saatnya kita sebagai orang tua membantu keluarga kami menghadapi sistem yang tidak peduli dengan mereka," tegasnya.
Ancaman penjara ini muncul di saat agresi Israel ke Jalur Gaza sudah memasuki bulan kesepuluh. Militer Zionis tak henti-henti menyerang daerah kantong tersebut hingga menewaskan lebih dari 40.600 orang per hari ini.
Israel saat ini bahkan mulai menyerang Tepi Barat Palestina karena tak kunjung berhasil menumpas kelompok milisi Hamas. Serangan di Tepi Barat disebut-sebut menjadi yang terbesar sejak peristiwa Intifada kedua pada 2002 silam.
Di tengah hiruk-pikuk perang tak berujung ini, para tentara Zionis pun diyakini mulai kewalahan. Banyak yang enggan kembali berperang di Gaza karena merasa Hamas tak akan bisa dikalahkan serta karena menyadari militer telah melakukan kejahatan perang terhadap kemanusiaan.
Penolakan-penolakan untuk kembali berperang di Gaza pun terus berlanjut dan meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
[Redaktur: Alpredo Gultom]