WAHANANEWS.CO, Jakarta - Keberadaan kapal induk Amerika Serikat, USS Nimitz (CVN-68), kembali memicu perhatian publik dan analis militer di Asia Tenggara.
Kapal tempur raksasa itu dilaporkan tiba-tiba menghentikan pengiriman sinyal lokasi saat melintas di kawasan perairan Indonesia, menimbulkan pertanyaan besar: apa misi rahasia yang tengah dijalankan?
Baca Juga:
Bikin Dunia Tegang, Trump Bilang Minggu Depan Jadi Penentu Nasib Perang Iran-Israel
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama Tunggul, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mendeteksi pergerakan kapal induk tersebut di jalur perairan strategis Indonesia.
“Mendeteksi mulai dari perairan Laut Natuna Utara-Selat Malaka-TSS (Traffic Separation Scheme),” ungkap Tunggul, dikutip Sabtu (21/6/2025).
Menurutnya, TNI AL tetap memberlakukan prinsip hak lintas damai kepada USS Nimitz, selama keberadaannya tidak membahayakan kedaulatan Indonesia.
Baca Juga:
Tak Bisa Ditembus Jet Israel, Markas Nuklir Fordow Butuh Bom Monster Milik AS
“Berlaku hak lintas damai yang berlaku untuk siapapun, dengan syarat tidak mengancam negara pantai,” imbuh Tunggul.
Sebelumnya, kapal induk bertenaga nuklir itu diketahui mematikan transpondernya saat berada di antara perairan Malaysia dan Indonesia.
Aksi mematikan pelacak otomatis itu dilaporkan oleh Marine Vessel Traffic, yang mencatat sinyal terakhir kapal pada 17 Juni 2025 pukul 02:03 GMT atau 09:03 WIB.
Kala itu, USS Nimitz melaju dengan kecepatan 19 knot pada jalur 313 derajat. Namun setelah itu, keberadaan kapal tidak lagi terpantau secara publik.
Langkah misterius tersebut langsung memunculkan dugaan kuat bahwa kapal tersebut tengah menjalankan misi militer rahasia.
Apalagi, situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah sedang memanas akibat ketegangan antara Iran dan Israel.
Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat menyatakan kepada kantor berita RIA Novosti bahwa Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah memerintahkan pemindahan kelompok tempur kapal induk Nimitz ke kawasan yang berada di bawah tanggung jawab Komando Pusat AS (CENTCOM).
Pakar militer memperkirakan USS Nimitz kemungkinan besar tengah menuju ke Teluk Persia, untuk memperkuat posisi militer Washington menyusul eskalasi konflik antara Iran dan Israel dalam beberapa minggu terakhir.
Washington diketahui sedang meningkatkan postur militernya di kawasan tersebut sebagai bentuk peringatan terhadap kemungkinan serangan lanjutan dari Teheran.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]