WahanaNews.co | Baik Washington dan Beijingpernahberperang di tanah Vietnam dalam 50 tahun terakhir. Namun,sementara AS telah dimaafkan, negara Asia Tenggara itu tetap takut akan "ancaman China".
Baca Juga:
Banjir Landa Kota Binjai, Sejumlah TPS Ditunda Untuk Melakukan Pemungutan Suara
Penggemar Trump di Vietnam terbagi menjadi dua kelompok, menurut analis politik dan vlogger Linh Nguyen. Merekayang menyukainya hanya karena hiburan dan penampilannya yang glamor, dan mereka yang "mati-matian mendukung Trump" dan mengikuti politik AS karena mereka percaya seperti banyak orang di Hong Kong dan Taiwan, Trump lah satu-satunya benteng melawan pemerintah Komunis di China dan Vietnam.
Baik Trump maupun Biden tidak menjelaskan strategi soal Vietnam, dan Trump telah mengatakan dengan sangat jelas bahwa dia tidak akan terburu-buru untuk campur tangan dalam konflik dan perselisihan di negara lain.
Baca Juga:
Aktivis Alumni Mahasiswa Jakarta Raya Dukung Al Haris - Sani di Pilgub Jambi 2024
Namun beberapa orang seperti aktivis politik Vinh Huu Nguyen percaya bahwa hanya seseorang seperti Trump "yang berani sampai ke tingkat sembrono dan bahkan agresi" yang benar-benar dapat membuat perbedaan.
"Dan itulah yang membedakannya dari para pendahulunya. Berurusan dengan China membutuhkan orang-orang seperti itu."
Ketika Donald Trump berkuasa, Nguyen mengatakan dia merasa dunia pada akhirnya akan "sadar akan bahaya China" dan "bentuk baru kapitalisme negara komunis".
Dia juga berharap akan melihat reformasi ekonomi dan politik di Vietnam, jauh dari kekuasaan satu partai komunis.
Secara pribadi, dia berharap sikap AS yang kuat terhadap PKC akan berdampak di seluruh wilayah dan akhirnya berdampak juga di Hanoi. (JP)
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.