"Pelaku tidak akan luput dari hukuman. Apa yang terjadi pada putri-putri Manipur tidak akan pernah bisa diampuni," tegas Modi kepada wartawan sebelum sesi parlemen saat memberikan komentarnya yang pertama terkait konflik di Manipur.
Meskipun tidak secara langsung menyebutkan kekerasan, Modi mendorong kepala pemerintahan di negara bagian untuk memastikan keselamatan perempuan dan menyatakan insiden ini sebagai "memalukan bagi negara yang beradab."
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
"Hatiku dipenuhi dengan kesedihan dan kemarahan," tambahnya.
Ketua Mahkamah Agung India, DY Chandrachud juga menyatakan keprihatinannya atas kekerasan yang terjadi. "Mahkamah Agung sangat terganggu oleh video tersebut".
Chandrachud menegaskan bahwa pengadilan akan mengambil langkah-langkah hukum terhadap terdakwa.
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Manipur, sebuah negara bagian dengan populasi 3,7 juta orang yang terletak di pegunungan di perbatasan India dengan Myanmar, sekarang terbagi menjadi dua wilayah etnis.
Faksi-faksi yang sedang berkonflik telah membentuk milisi bersenjata di Manipur, sebuah negara bagian indah di India yang berbatasan dengan Myanmar. Desa-desa yang terisolasi sering mengalami serangan senjata dan lebih dari 60.000 orang telah mencari perlindungan di kamp-kamp bantuan yang padat.
Kekerasan yang mematikan telah menyebabkan kekacauan di Manipur selama lebih dari dua bulan. Bentrokan antara anggota mayoritas etnis Meitei dan komunitas suku Kuki telah menyebabkan konflik besar. Setidaknya 130 orang telah tewas dan 60.000 orang mengungsi karena pertempuran tersebut.