WahanaNews.co | Dua tentara Rusia memberanikan diri berjalan di tengah kerumunan warga Konotop, Ukraina, Rabu (2/2/2022) waktu setempat.
Satu di antara mereka, yang sepertinya merupakan komandan dari sebuah unit pasukan Rusia, tampak membawa benda menyerupai granat di masing-masing tangannya.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Dalam video yang telah beredar luas di media sosial, tampak suasana tegang.
Warga bukannya takut dan menghindar, malah berkerumun mendekati tentara Rusia dengan granat tersebut.
Warga meneriakkan “memalukan” kepada prajurit suruhan Presiden Rusia, Vladimir Putin, itu.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
"Jangan pamerkan granat Anda!" terdengar teriakan warga Ukraina, seperti yang dilansir juga oleh Daily Mail.
Tentara Rusia tersebut berada di kota itu untuk meminta Pemkot setempat menyerah.
Dia telah berbicara dengan Wali Kota Konotop, Artem Semenikhin, dan menyampaikan ultimatum "menyerah atau melawan".
Wali Kota Semenikhin tak mau mengambil keputusan sendiri.
Di tengah kota, Semenikhin berdiri dan bertanya kepada penduduknya setelah perwakilan tentara Rusia itu bergabung kembali dengan pasukan.
"Pilihan mana yang kalian inginkan?" kata Semenikhin.
"Tentu saja melawan!" lantang terdengar penduduknya menjawab.
Pasukan Rusia mengepung kota-kota besar di Ukraina, seperti Chernihiv, Mariupol, Kiev, dan Kharkiv.
Namun, hingga Kamis pagi, belum satu pun kota itu yang menyerah.
"Mereka telah memberi ultimatum. Jika kota ini melawan, mereka akan menghancurkan dengan artileri. Anda mengatakan ya untuk melawan, untuk berjuang?" kata Semenikhin bertanya kepada warganya.
Kerumunan warga terdengar menjawab pertanyaan Semenikhin: "Berjuang!" [gun]