Putin mengatakan, saat ini pemerintah sedang mengerjakan pengembangan infrastruktur kereta api, kelautan, dan pipa untuk pasokan minyak serta produk minyak Rusia ke negara-negara sahabat.
Pada Kamis (7/7/2022), Putin mengatakan, Moskow masih terbuka untuk pembicaraan damai dengan Ukraina.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Namun menurut Putin, prospek negosiasi akan semakin redup jika konflik terus berlarut-larut.
"Kami tidak menolak pembicaraan damai. Tetapi mereka yang menolaknya harus tahu bahwa semakin jauh (konflik berjalan), maka semakin sulit bagi mereka untuk bernegosiasi dengan kami," ujar Putin.
Rusia menuduh Barat mengobarkan perang proksi untuk melawannya dengan menjatuhkan sanksi yang memukul ekonomi Moskow.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Termasuk meningkatkan pasokan senjata canggih ke Ukraina. Putin mengatakan, Rusia belum mengerahkan seluruh kekuatannya dalam operasi militer khusus di Ukraina.
"Semua orang harus tahu bahwa, pada umumnya, kami belum memulai apa pun dengan sungguh-sungguh," ujar Putin.
Putin menuduh Barat melakukan agresi selama puluhan tahun terhadap Moskow.