WahanaNews.co | Sekretaris pers Kremlin Dmitry Peskov membantah adanya kabar rencana pembunuhan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Tak hanya itu Rusia juga dikabarkan akan mencopot Zelensky dari kekuasaannya.
Baca Juga:
Pelindung Pembangkit Nuklir Chernobyl Rusak Akibat Serangan Drone Rusia
"Tidak, ini tidak benar," jawab Peskov, ketika diminta untuk mengomentari spekulasi bahwa Moskow menginginkan Zelensky mati, selama wawancara dengan penyiar Prancis LCI.
Dia juga bersikeras bahwa perubahan rezim di negara tetangga itu bukan salah satu tujuan operasi militer Rusia yang sedang berlangsung.
Dia mengatakan Zelensky adalah Presiden Ukraina, dan apa yang diinginkan Moskow darinya adalah menyetujui tuntutan yang diajukan delegasi Rusia selama negosiasi damai.
Baca Juga:
Permalukan AS, Zelensky Buka-bukaan soal Jumlah Pasukannya yang Tewas
“Melalui pembicaraan itu kami ingin mengakhiri operasi militer,” lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa keputusan Moskow baru-baru ini untuk menarik pasukannya dari daerah dekat ibukota Ukraina, Kiev, adalah isyarat niat baik yang bertujuan untuk memfasilitasi hasil positif mereka.
Putaran terakhir negosiasi tatap muka antara delegasi dari Moskow dan Kiev berlangsung di Istanbul, Turki, seminggu yang lalu.
Diketahui Moskow menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk 2014, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Rusia sekarang menuntut agar Ukraina secara resmi mengadopsi netralitas dan tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan telah membantah klaim bahwa pihaknya telah berencana untuk merebut kembali wilayah yang memisahkan diri dengan paksa. [bay]