Babi yang menjadi pendonor Bennett termasuk kawanan yang menjalani prosedur pengeditan genetik untuk melumpuhkan gen penghasil gula tertentu, yang jika tidak akan memicu respons imun yang kuat dan menyebabkan penolakan organ.
Pengeditan dilakukan perusahaan biotek Revivicor, pemasok babi yang digunakan dalam transplantasi ginjal terobosan pada pasien mati otak di New York pada Oktober 2021.
Baca Juga:
Kenyamanan Pengunjung Terusik, Bangkai Babi Ditemukan di Pantai Pelabuhan Lama Sibolga
Organ yang disumbangkan, disimpan dalam mesin untuk diawetkan sebelum operasi. Tim juga menggunakan obat baru bersama dengan obat anti-penolakan konvensional untuk menekan sistem kekebalan dan mencegah penolakan organ.
Obat itu adalah senyawa eksperimental yang dibuat oleh Kiniksa Pharmaceuticals.
Sekitar 110 ribu orang Amerika saat ini sedang menunggu transplantasi organ, dan lebih dari 6 ribu pasien meninggal setiap tahun sebelum mendapatkannya, menurut angka resmi.
Baca Juga:
Cegah Virus ASF pada Babi, Polda Sulut Tingkatkan Pengawasan di Perbatasan
Untuk memenuhi permintaan, para dokter telah lama tertarik pada xenotransplantasi atau donasi organ lintas spesies, dengan eksperimen yang ditelusuri kembali ke abad ke-17.
Penelitian awal berfokus pada pengambilan organ dari primata, misalnya jantung babon ditransplantasikan ke bayi baru lahir yang dikenal sebagai "Baby Fae" pada 1984, tetapi ia bertahan hanya 20 hari.
Saat ini, katup jantung babi banyak digunakan pada manusia, dan kulit babi dicangkokkan pada korban luka bakar manusia.