WahanaNews.co | Sebagian stok Vaksin Moderna di Jepang dikabarkan tercemar serpihan karet yang berasal dari sumbat karet.
"Sangat mungkin bahwa puing-puing dari sumbat karet wadah tercampur selama proses pembuatan sebagai hasil penyelidikan oleh pemasok Takeda Pharmaceutical Company Limited," ungkap seorang pejabat kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Senin ini (30/8/2021).
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
Di lokasi inokulasi di prefektur Gunma, ditemukan zat asing berwarna hitam dalam wadah vaksin yang tidak terpakai yang diproduksi oleh Moderna, yang berbeda dengan nomor lot yang ditangguhkan pemerintah Jepang.
Vaksin besutan Moderna itu dari pabrik di Spanyol, didistribusikan oleh Takeda Pharmaceutical Company Limited untuk Jepang, telah ditunda penggunaannya sekitar 1,63 juta dosis pada tanggal 26 Agustus karena terkontaminasi zat asing.
"Saat ini, hubungan sebab akibat antara kasus kematian ini dan vaksinasi yang dibuat oleh Moderna belum dikonfirmasi, tetapi kami akan melakukan penyelidikan formal tentang adanya hubungan sebab akibat di masa depan. Saya pikir itu penting." ungkap pihak Takeda tanggal 28 Agustus lalu.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
Dua orang yang meninggal kali ini telah divaksinasi dengan vaksin nomor lot "3007343", yang tidak digunakan lagi saat ini.
Menurut Menteri Kesehatan Jepang Tamura Minggu (29/8/2021) dua orang yang meninggal di vaksinasi Moderna tidak menggunakan vaksin yang tercemar itu, tetapi sisa vaksin yang tidak digunakan.
"Kali ini yang meninggal bukan karena yang tercampur zat asing, tapi sisa vaksin yang tidak digunakan, dan hubungan sebab akibat masih belum diketahui," ungkap Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, Norihisa Tamura, dalam acara Debat Minggu (9/8/2021) di NHK TV.
"Tidak ada masalah dengan keamanan vaksin dengan nomor lot yang tercemar karena telah disingkirkan, dan tidak perlu menunda vaksinasi," ujarnya lagi. [rin]