WahanaNews.co | Melesatnya kembali kasus Covid-19 di China, membuat Negeri Tirai Bambu tersebut menerapkan penguncian wilayah (lockdown) secara ketat, untuk mengatasi penyebaran virus.							
						
							
							
								Namun ternyata, hal tersebut berdampak pada banyaknya ekspatriat asing pergi dari China. Aturan penguncian (lockdown) Covid-19 yang terlampau ketat memicu 							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Masyarakat Korut Makan Harimau hingga Beruang Akibat Kelaparan Ekstrem
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								"China telah berkembang pesat yang disebabkan kerja keras dan jiwa wirausaha warganya, namun itu juga didorong oleh pembukaan ke dunia luar," ujar Ker Gibbs, perwakilan Kamar Dagang AS di Shanghai, mengutip Financial Times.							
						
							
							
								Perwakilan Kamar Dagang AS di Shanghai mengatakan lockdown China membuat calon ekspatriat yang akan datang ke negara itu kesulitan mengurus visa bisnis dan juga membawa keluarganya.							
						
							
							
								Akibat kesulitan ini, kata mereka, ekspatriat baru memilih untuk mengurungkan niatnya ke Negeri Tirai Bambu dan ekspatriat lama memutuskan untuk pergi.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Kasus Spionase, Mata-Mata China Dituduh Susupi Parlemen Inggris
									
									
										
									
								
							
							
								"Membawa eksekutif perusahaan dan keluarganya masuk dan keluar China menjadi sangat sulit sejak pandemi dimulai," tambah Gibbs.							
						
							
							
								Kamar dagang itu mencatat saat ini 70% perusahaan AS di China mengaku kesulitan dalam mencari pekerja-pekerja baru akibat aturan lockdown.							
						
							
							
								Beberapa konsultan bisnis China pun membenarkan hal ini. Mereka memprediksi bahwa pelonggaran masuk untuk ekspatriat tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.