WahanaNews.co | Pasukan Israel terlibat bentrok dengan warga Palestina di Tepi Barat, di daerah yang belakangan ini mengalami penajaman konflik. Hal itu diungkapkan militer Israel dan petugas medis Palestina.
Bentrokan yang terjadi pada Sabtu (25/12/2021) malam adalah bagian dari ketegangan berhari-hari di daerah sekitar pos terdepan pemukiman Tepi Barat dan lonjakan kekerasan di tempat lain di Tepi Barat dan Yerusalem timur.
Baca Juga:
Ketegangan Meningkat, 2 Tentara Iran Gugur dalam Serangan Israel
Militer Israel mengatakan selama bentrokan, ratusan warga Palestina melemparkan batu dan membakar ban serta tembakan dilepaskan di daerah itu. Militer Israel mengatakan pasukan merespons dengan tembakan langsung dan "sarana pembubaran kerusuhan", biasanya gas air mata dan granat kejut.
"Seorang tentara terluka ringan," kata militer Israel seperti dilansir dari Channel News Asia, Minggu (26/12/2021).
Militer Israel juga mengatakan tembakan dilepaskan dari kendaraan yang lewat ke arah pos militer di dekat kota Nablus, Tepi Barat, yang terletak di selatan Homesh. Tidak jelas apakah penembakan itu terkait dengan bentrokan.
Baca Juga:
China Kecam Israel atas Pembangunan Permukiman di Wilayah Palestina Terseokupasi
Sementara itu Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 10 orang terluka oleh tembakan langsung. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan salah satu dari mereka, berusia 17 tahun, terluka parah. Puluhan lainnya terluka oleh peluru karet.
Homesh, di Tepi Barat utara, dibongkar sebagai bagian dari penarikan Israel dari Jalur Gaza pada tahun 2005. Namun dalam beberapa tahun terakhir, pemukim Israel telah kembali untuk beribadah dan mendirikan pos terdepan yang tidak sah di lokasi tersebut.
Pekan lalu, setidaknya satu pria bersenjata Palestina menembaki sebuah mobil yang penuh dengan siswa seminari Yahudi di sebelah pos terdepan. Yehuda Dimentman, 25, tewas dan dua lainnya terluka di dekat Homesh, yang dianggap ilegal oleh pemerintah Israel.
Pada hari Kamis, ribuan nasionalis Yahudi berbaris ke Homesh untuk menandai berakhirnya masa berkabung bagi Dimentman. Pada hari Jumat, pasukan Israel membongkar bangunan yang telah didirikan pemukim di pos terdepan.
Menurut laporan media Israel, pemukim Yahudi diperkirakan akan berbaris lagi ke pos terdepan pada Sabtu malam, menarik seruan di media sosial Palestina agar penduduk desa terdekat waspada.
Bentrokan itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan Israel-Palestina di tempat lain di Tepi Barat dan di Yerusalem timur. Awal bulan ini, seorang Yahudi ultra-Ortodoks terluka parah setelah ditikam oleh seorang penyerang Palestina di luar tembok Kota Tua Yerusalem. Seminggu sebelumnya, seorang militan Hamas melepaskan tembakan di Kota Tua, menewaskan seorang pria Israel. Kedua penyerang dibunuh oleh pasukan Israel.
Kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina telah menunjukkan peningkatan serupa selama panen zaitun. Pada pertengahan November, pemukim Yahudi menyerang sekelompok petani Palestina dengan semprotan merica dan pentungan di lahan pertanian di sekitar Homesh, melukai empat orang.
Israel merebut Yerusalem Timur dan Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967, dan wilayah itu sekarang menjadi rumah bagi lebih dari 700.000 pemukim Israel. Sebagian besar masyarakat internasional menganggap permukiman Israel sebagai hambatan ilegal untuk perdamaian.
Palestina berusaha menjadikan Yerusalem Timur dan Tepi Barat sebagai bagian dari negara merdeka di masa depan.[qnt]