WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dikabarkan waswas dengan wacana bahwa Israel hendak memperluas konflik ke Lebanon.
Biden disebut mulai mengirim sejumlah pejabat untuk mencegah eskalasi konflik antara Israel dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah.
Dilansir dari Washington Post, langkah Biden ini dilakukan setelah Israel baru-baru ini memberi sinyal ingin meluncurkan operasi militer skala besar di Lebanon.
Baca Juga:
Putin Disebut Sudah Mempersiapkan Perang Jangka Panjang di Ukraina
Operasi militer itu buntut baku tembak antara pasukan Zionis dan Hizbullah yang belakangan semakin tak terelakkan.
"Kami lebih memilih jalan penyelesaian diplomatik. Tapi kami sudah mendekati titik di mana jam pasir akan terbalik," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Jumat (5/1/24).
Para pejabat AS pun was-was bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu benar-benar bakal memperluas konflik ke Lebanon sebagai salah satu manuver dia mempertahankan kekuasaan di tengah gejolak politik dalam negeri buntut kegagalan menahan serangan Hamas 7 Oktober lalu.
Baca Juga:
AS Ungkap Ukraina Sudah Tewaskan 8 hingga 10 Jenderal Rusia
Dalam beberapa percakapan pribadi, pemerintah AS sudah memperingatkan Israel bahwa eskalasi konflik di Lebanon cuma akan membuat Israel melemah karena pasukan yang terlalu tipis.
Beberapa pejabat AS menyebut pasukan Israel tak akan mampu menghadapi Lebanon karena angkatan udara Israel sudah terlalu banyak bekerja untuk agresi di Gaza.
Para pilot lelah dan pesawat juga harus mendapatkan perawatan sebelum dikerahkan tempur lagi. Kondisi ini dinilai bisa membuat pasukan Israel menghadapi situasi yang lebih berbahaya ketimbang di Gaza.