WAHANANEWS.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengingatkan bahwa wabah kolera yang tengah merebak di berbagai belahan dunia mengalami kondisi semakin parah.
Penyakit mematikan yang ditularkan melalui air tercemar itu kini bukan hanya menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara-negara miskin, tetapi juga mengancam stabilitas kesehatan global.
Baca Juga:
Sayangi Diri Sendiri, Sayangi Bangsa
Dalam laporan terbarunya yang dirilis pada Jumat (29/8/2025), WHO mencatat sedikitnya 409.000 kasus kolera dengan 4.738 kematian di 31 negara sejak 1 Januari hingga 17 Agustus 2025.
Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Bahkan, enam negara dilaporkan memiliki tingkat kematian kasus (case fatality rate) di atas 1 persen, dilansir dari China Daily.
Baca Juga:
Mengenal Lebih Dekat Kanker Payudara yang Diderita Mpok Alpa
Data WHO menunjukkan wilayah Mediterania Timur menjadi kawasan dengan jumlah kasus tertinggi, sementara Afrika menanggung jumlah kematian terbanyak.
Menurut badan kesehatan dunia itu, berbagai faktor memperburuk penyebaran kolera, antara lain konflik bersenjata yang memicu perpindahan massal penduduk, kerusakan infrastruktur akibat bencana alam, serta dampak perubahan iklim yang menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.
“Penyebaran kolera paling rentan terjadi di daerah pedesaan dan wilayah yang terdampak banjir. Risiko semakin tinggi di lokasi dengan infrastruktur lemah dan akses layanan kesehatan yang terbatas,” tulis WHO dalam laporannya.
Lebih lanjut, laporan tersebut menegaskan bahwa kompleksitas masalah lintas batas membuat wabah sulit dikendalikan.
Risiko penularan lebih lanjut, baik di dalam negeri maupun antarnegara, disebut berada pada tingkat “sangat tinggi”.
Sebagai langkah penanggulangan, WHO menekankan pentingnya akses berkelanjutan terhadap air minum yang aman, fasilitas sanitasi yang memadai, dan kebiasaan hidup bersih sebagai solusi jangka panjang.
Selain itu, penguatan sistem pengawasan, percepatan penanganan kasus, serta perluasan intervensi WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) sangat dibutuhkan untuk mengendalikan wabah.
WHO juga mendorong negara-negara terdampak agar mempercepat pelaksanaan kampanye vaksinasi kolera, meningkatkan kesiapan darurat kesehatan, serta memperkuat koordinasi lintas batas agar langkah penanggulangan dapat diterapkan secara lebih efektif.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]