WahanaNews.co | Presiden Xi Jinping dan Pangeran Mohammed bin Salman bakal meneken sederet kerja sama antara China dan Arab Saudi kala bertemu, Kamis (8/12). Nilai beberapa kesepakatan itu setara Rp456 triliun.
Lembaga penyiaran Al Ekhbariya melaporkan bahwa Xi dan MbS bakal menandatangani sederet perjanjian, termasuk 20 kerja sama dengan nilai mencapai 110 miliar riyal atau Rp456 triliun.
Baca Juga:
Sekjen PBB: Pentingnya Kepemimpinan Afrika dalam Arsitektur Perdamaian dan Keamanan Global
Media pemerintah Saudi, Saudi Press Agency, sendiri melaporkan bahwa Xi dan MbS juga bakal meneken 34 kesepakatan kerja sama lainnya terkait berbagai ranah, mulai dari hidrogen hijau, teknologi informasi, transportasi, hingga pembangunan.
Namun, SPA tidak menjabarkan detail soal 34 kesepakatan tersebut. SPA hanya menjabarkan bahwa perdagangan kedua negara mencapai US$80 miliar pada 2021 dan US$27 miliar pada kuartal ketiga 2022.
China dan Saudi memang mulai dekat, terutama setelah MbS mengusung Visi 2030-nya. MbS menganggap China merupakan mitra penting Saudi untuk menjalankan visi tersebut.
Baca Juga:
Apel Gelar, TNI Cek Kesiapan Pengamanan KTT World Water Forum Ke-10
Melalui Visi 2030, MbS ingin mendiversifikasi ekonomi agar pendapatan Saudi tak hanya berasal dari minyak. Untuk mewujudkan visi ini, MbS menyepakati sejumlah proyek besar yang melibatkan perusahaan China.
Proyek utama Saudi itu termasuk NEOM megacity senilai US$500 miliar yang disebut-sebut bakal menggunakan teknologi canggih.
Kunjungan Xi ke Saudi ini tidak hanya untuk bertemu dengan MbS dan Raja Salman.
Xi nantinya bakal bertemu dengan pemimpin negara-negara Arab lainnya, mulai dari Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi, Presiden Tunisia Kais Saied, Presiden Palestina Mahmud Abbas, dan pemimpin de facto Sudan Abdel Fattah Al Burhan.
Orang nomor satu China itu juga bakal bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al Sudani, Perdana Menteri Moroko Aziz Akhannouch, dan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati.
Xi bakal bertemu para pemimpin negara itu dalam rangka konferensi tingkat tinggi (KTT) antara China dan Arab.
Menteri Luar Negeri Chian menyebut kunjungan Xi ini sebagai “diplomasi skala terbesar antara China dan negara-negara Arab”.[zbr]