WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Kota Tianjin, Tiongkok, Minggu (31/8/2025).
Pertemuan ini digelar sehari sebelum dimulainya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang berlangsung pada 31 Agustus hingga 1 September 2025, di mana kedua negara menjadi anggota penting dalam forum tersebut.
Baca Juga:
Prabowo Hadiri Parade Militer di Beijing Jadi Bahasan Media Asing
Dalam kesempatan itu, Presiden Xi secara tegas menyatakan bahwa Tiongkok dan India seharusnya dipandang sebagai mitra kerja sama, bukan sebagai rival.
Ia menekankan bahwa kedua negara besar di Asia tersebut memiliki potensi untuk saling memberikan peluang pembangunan, alih-alih dipandang sebagai ancaman satu sama lain.
Pandangan ini dilansir melalui laman resmi pemerintah Tiongkok.
Baca Juga:
Beijing Dilanda Banjir Besar, Status Darurat Tertinggi Ditetapkan
Xi menambahkan, selama kedua negara tetap berpegang pada arah strategis yang menyeluruh, hubungan bilateral Tiongkok-India dapat tumbuh secara stabil dan berjangka panjang.
Ia menekankan pentingnya menjaga prinsip sebagai tetangga yang baik, sekaligus mitra yang saling mendukung demi tercapainya kesuksesan bersama.
Lebih jauh, Xi juga menggunakan analogi yang kuat dengan menyebut hubungan kedua negara ibarat “pasangan kooperatif naga dan gajah” yang harus menjadi pilihan tepat bagi Tiongkok dan India.
Menurutnya, pada momentum peringatan 75 tahun hubungan diplomatik, kedua negara perlu memandang dan mengelola hubungan dari sudut pandang strategis serta jangka panjang, bukan sekadar kepentingan jangka pendek.
Dalam pembicaraan tersebut, Xi turut mengimbau agar komunikasi strategis antara Tiongkok dan India terus diperkuat demi memperdalam rasa saling percaya.
Selain itu, kedua negara juga didorong untuk memperluas pertukaran, kerja sama yang saling menguntungkan, serta memperhatikan kepentingan masing-masing pihak.
Ia menegaskan, langkah-langkah ini sangat penting demi mewujudkan koeksistensi yang harmonis.
Xi juga menekankan perlunya kolaborasi multilateral dalam menjaga kepentingan bersama, termasuk dalam menghadapi tantangan global yang membutuhkan solidaritas dan kerja sama antarnegara besar.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]