"Pembelian ini akan berkontribusi pada penguatan lebih
lanjut dari kemampuan tempur dan kekuatan pencegah Angkatan Udara dan angkatan
bersenjata, yang misi utamanya adalah mempertahankan integritas teritorial dan
hak kedaulatan tanah air kita," kata Panagiotopoulos, seperti dikutip Wahana
News dari 104 WOKV.
Menteri juga menekankan hubungan pertahanan yang erat antara
Yunani dan Prancis, dengan mengatakan pembelian itu "menunjukkan tekad kami
untuk lebih memperkuat tidak hanya hubungan bilateral kami, tetapi juga kerja
sama kami untuk stabilitas dan kemakmuran di wilayah Mediterania timur yang
lebih luas."
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
Eric Trappier, ketua dan CEO Dassault Aviation,
menggambarkan Rafale sebagai "pengubah permainan strategis untuk Angkatan Udara
Hellenic. Ini akan memainkan peran aktif oleh kepemimpinan keamanan Yunani
sebagai kekuatan regional utama."
Akun Twitter resmi Dassault Aviation dalam sebuah
postingan menyebutkan, "Rafale International ambil bagian dalam DEFEA (Defence
Axhibition Athens), di Metropolitan Expo, Athena, Yunani. [jef]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.