WAHANANEWS.CO, Jakarta - Laporan intelijen terbaru mengungkap adanya "risiko tinggi" bahwa Rusia tengah mempersiapkan pasukan untuk kemungkinan invasi ke negara-negara anggota NATO.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan hal ini dalam wawancara dengan Kyiv Independent pada Senin (17/2/2025).
Baca Juga:
Merasa Dikucilkan dari Pembicaraan AS-Rusia, Zelensky Naik Pitam
Menurutnya, Rusia telah melatih 150.000 tentara di Belarus untuk operasi skala besar yang bisa dimulai paling cepat musim panas ini. Persiapan tersebut menandakan potensi serangan terhadap negara NATO.
"Ada kemungkinan ini bisa menyasar Polandia dan Lithuania, karena kami yakin Putin akan berperang melawan NATO," ujar Zelensky.
Ukraina mengklaim memiliki informasi intelijen dan dokumen yang menunjukkan peningkatan pasukan Rusia di Belarus.
Baca Juga:
Tanpa Eropa Tak Ada Perdamaian, Para Menlu Sepakat Hadapi Rusia
Namun, hingga kini, tujuan akhir dari strategi Putin masih belum pasti. Zelensky menegaskan bahwa laporan intelijen ini telah dibagikan ke sekutu.
Ia juga memperingatkan bahwa Rusia hanya menunggu NATO melemah sebelum bergerak lebih jauh.
"Putin tidak hanya memikirkan Ukraina. Ada kemungkinan besar Rusia mengincar negara lain, terutama negara-negara di sekitar Ukraina yang kini menjadi bagian dari NATO," tegasnya.
Rusia Latih Pasukan di Belarus
Pernyataan Zelensky disampaikan di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, di mana ia memimpin delegasi Ukraina dalam pembicaraan dengan pemimpin Eropa dan Amerika Serikat.
Ia menyoroti bahwa latihan militer Rusia di Belarus mengingatkan pada skenario yang terjadi sebelum invasi penuh ke Ukraina pada Februari 2022.
Dua hari sebelum konferensi dimulai, intelijen Denmark yang telah dideklasifikasi memperingatkan bahwa dalam lima tahun ke depan, Rusia bisa saja melancarkan perang besar di Eropa jika melihat NATO sebagai kekuatan yang melemah secara militer atau terpecah secara politik.
Zelensky menekankan bahwa tujuan akhir Rusia bukan sekadar Ukraina, tetapi juga merusak stabilitas keamanan Eropa secara keseluruhan.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]