WahanaNews.co | Singkong kerap dijadikan bahan camilan atau terkadang sebagai pengganti nasi.
Namun, apakah kamu tahu manfaat singkong untuk kesehatan?
Baca Juga:
BRIN: Produksi Singkong Belum Memadai untuk Bahan Baku Energi Terbarukan
Singkong ternyata mengandung sederet nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Simak penjelasan berikut.
Fakta nutrisi singkong
Mengutip Healthifyme, dalam 100 gram singkong matang mengandung fakta nutrisi sebagai berikut:
Baca Juga:
Indonesia Berhasil Amankan Konsesi Akses Pasar Singkong ke Inggris Pasca-Brexit di WTO
Kalori: 191
Serat: 2 gram
Karbohidrat: 40 gram
Lemak: 3 gram
Protein: 1,5 gram
Lemak tak jenuh tunggal: 0,908 gram
Natrium: 205 miligram
Gula: 1,67 gram
Serat makanan: 1,8 gram
Singkong yang merupakan golongan palawija juga mengandung vitamin C. Dalam 100 gram singkong, bisa mengandung 20,6 miligram vitamin C. Ini merupakan 20 persen dari angka kebutuhan gizi (AKG).
Umbi-umbian ini sangat tinggi kalium. Selain itu, singkong juga mengandung sebagian besar vitamin B (kecuali B12), vitamin A, magnesium, selenium, kalsium, dan zat besi.
Perlu diketahui juga, singkong mengandung banyak pati, sehingga nilai indeks glikemiknya tinggi. Apalagi, saat mentah. Besarnya indeks glikemik singkong mentah bisa mencapai 94. Ini dapat berbahaya bagi penderita diabetes.
Berikut manfaat singkong untuk kesehatan tubuh kita berkat fakta nutrisi yang dikandungnya:
Mencegah malnutrisi
Mengutip Verywell Fit, manfaat singkong sebagai pencegah malnutrisi karena makanan berserat ini bisa menjadi pengganti bahann pokok.
Singkong juga mudah ditanam, toleran terhadap kekeringan, hama, dan kondisi pertumbuhan yang sulit.
Hasil panen relatif banyak dan dapat disimpan di tanah selama beberapa musim tanam sebagai makanan cadangan saat tanaman lain langka.
Sumber bahan bakar energi
Manfaat singkong sebagai bahan bakar energi yang dibutuhkan tubuh, terutama pada atlet.
Para atlet relatif membutuhkan karbohidrat lebih banyak dari pada orang lain.
Makan singkong setelah latihan olahraga dapat mengembalikan energi yang dikeluarkan.
Rantai karbohidrat kompleks memastikan pasokan energi yang konsisten juga.
Menurunkan risiko sindrom metabolik
Sindrom metabolik adalah kombinasi penanda kesehatan yang menunjukkan risiko diabetes dan penyakit jantung yang lebih tinggi.
Ini ditandai dengan peningkatan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan lingkar pinggang, di antara faktor-faktor lainnya.
Manfaat singkong untuk menurunkan risiko sindrom metabolik karena kaya flavonoid dan serat yang dapat mencegahnya.
Manfaat ini didapat, jika singkong menggantikan nasi atau gandum sebagai makanan pokok.
Mengurangi tekanan darah
Mirip dengan kentang, singkong relatif tinggi kalium. Dalam 206 gram singkong mengandung 558 miligram kalium.
Angka ini memberikan 16-21 persen dari AKG, yang berkisar antara 2600–3400 miligram per hari tergantung pada usia dan jenis kelamin.
Kalium menurunkan tingkat tekanan darah dan dapat membantu menyeimbangkan asupan natrium yang meningkatkan tekanan darah.
Mendukung kontrol berat badan yang sehat
Manfaat singkong untuk kesehatan juga termasuk membantu Anda mengontrol berat badan yang sehat.
Sebab, singkong yang mengandung serat dan pati resisten akan meningkatkan bakteri usus yang sehat.
Dampak positif pada mikrobioma usus akan meningkatkan rasa kenyang.
Studi menunjukkan bahwa serat dari umbi-umbian mengurangi keinginan untuk makanan asin, manis, dan tinggi lemak.
Membantu penyembuhkan luka
Manfaat singkong untuk membantu menyembuhkan luka karena kandungan vitamin C-nya.
Vitamin C adalah prekursor penting untuk kolagen, komponen struktural dalam jaringan kulit.
Mendapatkan cukup vitamin C dari makanan mendukung kemampuan tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Vitamin C bukanlah sesuatu yang dapat diproduksi oleh tubuh kita.
Mencegah kanker hati
Mengonsumsi singkong dapat memasok jumlah magnesium yang sehat pada tubuh. Hal tersebut membuat manfaat singkong untuk kesehatan termasuk mencegah kanker hati.
Sebuah studi investigasi menunjukkan bahwa mengonsumsi kadar magnesium yang lebih tinggi mengurangi kemungkinan terkena kanker hati.
Selain itu, asupan magnesium dapat mencegah perkembangan steatosis dan steatohepatitis. [rna]