WahanaNews.co | Apakah orang yang memiliki penyakit hipertensi dan jantung masih boleh minum kopi? Berikut ini saran dokter.
Dokter spesialis jantung dr. Bambang Widyantoro SpJP(K) menuturkan berbagai mitos mengenai hipertensi sering disalahpahami oleh masyarakat luas, seperti mengonsumsi kopi.
Baca Juga:
Punya Riwayat Stroke-Hipertensi, Pria Paruh Baya di Nias Utara Ditemukan Meninggal di Rumahnya
Menurutnya, hal yang salah bila banyak orang mengira dengan mengonsumsi kopi dapat memicu hipertensi. Pun, kopi sah-sah saja dikonsumsi seseorang yang mengidap hipertensi atau bahkan penyandang penyakit jantung.
"Kopi buat hipertensi? Tidak. Orang sakit jantung tetap boleh minum kopi tanpa gula," jelasnya dalam salah satu acara di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut dokter Bambang, pada dasarnya kopi memiliki manfaat baik bagi jantung lantaran kandungan yang membantu kesehatan tubuh. Akan tetapi, salah satu kandungan di kopi, yakni kafein, dapat memberi dampak berbeda bagi tiap orang yang mengonsumsinya.
Baca Juga:
Tips Aman Konsumsi Daging Kambing Bagi Penderita Hipertensi
"Kopi bagus untuk jantung dan pembuluh darah selama tidak sensitif terhadap kafein. Ada yang kena kafein dikit langsung berdebar, maka berhenti meminumnya," imbuhnya.
Bagi pasien penyakit jantung dan hipertensi yang tak sensitif terhadap kafein, maka diperbolehkan mengonsumsi kopi dengan batasan hingga 3 cangkir dalam sehari.
Selain itu, dilarang menambah gula lantaran berisiko meningkatkan gula darah hingga bahaya obesitas.
"Kalau sudah biasa minum kopi hitam tanpa gula boleh dikonsumsi sampai 2-3 cangkir sehari, aman," tegasnya.
Menurut laman Kementerian Kesehatan, Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang.
Banyak penelitian membuktikan bahwa semakin tinggi tekanan darah seseorang, semakin tinggi pula risiko orang tersebut terkena penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke. Awal dari semua penyakit komplikasi itu yaitu kehilangan keseimbangan.
Ketika tekanan darah tinggi naik, maka seseorang akan kesulitan berjalan karena tengkuk, leher, dan punggung akan terasa berat dan pegal. Ini disebabkan oleh kadar kolesterol yang langsung menyerang syaraf keseimbangan.
Ketika tekanan darah tinggi naik, maka seseorang akan kesulitan berjalan karena tengkuk, leher, dan punggung akan terasa berat dan pegal. Ini disebabkan oleh kadar kolesterol yang langsung menyerang syaraf keseimbangan. Tidak heran, penderita bisa langsung jatuh secara tidak sadar tiba-tiba.
Hasil penelitian Badan Kesehatan Sedunia (WHO) menunjukkan hampir setengah dari kasus serangan jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi.
Tekanan darah yang terus meningkat dalam jangka panjang akan menyebabkan terbentuknya kerak (plak) yang dapat mempersempit pembuluh darah koroner.
[Redaktur: Zahara Sitio]