WahanaNews.co | Bupati Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) Heribertus Nabit memecat 249 tenaga kesehatan (nakes) dan terus menjadi sorotan imbas aksi demo yang menuntut perpanjangan kontrak kerja tahun 2024.
Asosiasi Pekerja Kesehatan seluruh Indonesia (APKSI) sangat menyayangkan sikap bupati ini.
Baca Juga:
Minta Transparan Kondisi Kesehatan, 238 Dokter-Nakes AS Desak Donald Trump Rilis Rekam Medis
"Kita mandapat informasi bahwasanya 249 Tenaga Kesehatan non ASN ini hanya mendapatkan upah 400 sampai 600 ribu setiap bulannya. Dengan upah segitu, tentu jauh dari kata layak, ya," ujar Presiden Asosiasi Pekerja Kesehatan seluruh Indonesia (APKSI) Sepri Latifan, Sabtu (13/4/2024).
Karena pemecatan itu berkaitan dengan aksi demo nakes yang menuntut perpanjangan kontrak kerja tahun 2024 yang sampai bulan Maret mereka kerja tanpa SPK dan meminta kenaikan honor, Sepri pun menyinggung hak menyatakan pendapat di muka umum.
”Jadi, agak blunder nih sikap Bupati Kabupaten Manggarai," tambah Sepri.
Baca Juga:
Ratusan Nakes Kecewa Tak Ikut Tes PPPK, Yara Dampingi Audiensi ke DPRK Subulussalam
Senada dengan Sepri, Wakil Presiden APKSI, Saharuddin juga mayampaikan rasa empati yang dalam terhadap pemecatan 249 Tenaga Kesehatan non-ASN di Kabupaten Manggarai.
Menurutnya, persoalan itu seharusnya dapat diselesaikan secara persuasif terlebih dahulu.
"Jangan terkesan habis manis sepah dibuang, mereka ini tentunya punya andil besar ketika Indonesia dihantam badai Pandemi Covid-19 dua tahun yang lalu. Apa reward yang mereka dapatkan atas pengabdiannya menyelamatkan Kabupaten Manggarai? Saya masih berharap, kedua belah pihak antara Bupati dengan 249 Tenaga Kesehatan ini dapat dipertemukan dalam mediasi, saya yakin ada solusi terbaik dari setiap masalahnya," jelas Sahar.