WAHANANEWS.CO, Jakarta - Takaran konsumsi air yang umum direkomendasikan dokter adalah sekitar 2 liter atau setara 8 gelas per hari.
Namun, aturan ini tidak berlaku bagi penderita penyakit ginjal kronis, terutama pada stadium lanjut.
Baca Juga:
Polisi Temukan Cairan Misterius Saat Olah TKP Rumah Eks Bupati Jembrana
Prof. Dr. dr. Parlindungan Siregar, SpPD-KGH, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa pasien ginjal kronis mengalami gangguan fungsi ginjal yang berat, sehingga tubuh tidak mampu lagi mengolah cairan secara optimal.
"Kalau pada pasien gangguan ginjal kronis, stadium 4 atau stadium 5 itu minumnya sudah harus dibatasi. Kalau nggak nanti bisa sesak napas dia, bisa meninggal," ungkap Prof Parlindungan, dikutip pada Jumat (18/4/2025).
Lebih lanjut, Prof. Parlindungan menjelaskan bahwa ada rumus standar untuk menghitung kebutuhan air minum harian, yaitu jumlah urin yang dikeluarkan ditambah 600 cc.
Baca Juga:
8 Cara Cek Ginjal Sendiri Lewat 8 Jenis Warna Urine
Sebagai ilustrasi, orang dewasa sehat rata-rata mengeluarkan urin sebanyak 1.500–2.000 cc per hari. Dengan rumus tersebut, maka kebutuhan cairan sekitar 2.100–2.600 cc per hari, setara 10–12 gelas air putih.
Untuk orang dewasa dengan aktivitas normal, asupan minimal tetap 8 gelas per hari, dengan tambahan cairan dari makanan seperti buah dan sayuran.
Namun, untuk pasien ginjal kronis, takarannya harus disesuaikan karena produksi urin mereka jauh lebih sedikit.