WahanaNews.co | Pembangunan Bali International Hospital (BIH) yang merupakan Holding BUMN Rumah Sakit besutan PT Pertamina Bina Medika atau Indonesia Healthcare Corporation (IHC) di Sanur, Bali ditargetkan beroperasi pada awal 2024.
Keberadaan BIH ini diharapkan dapat berperan dalam membangun ekosistem kesehatan Indonesia terutama dalam mengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di daerah Bali.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan keberadaan KEK Kesehatan akan menarik para tenaga kesehatan diaspora di luar negeri. Saat ini sudah ada sepuluh diaspora yang sudah mendaftar diri bergabung dengan BIH.
KEK Kesehatan, lanjut Erick, juga menjadi wadah pertemuan para dokter Indonesia untuk memperbaharui sekaligus mengintervensi 2 juta masyarakat Indonesia terus berobat keluar negeri.
“Inilah kenapa kita harapkan rumah sakit di KEK Kesehatan ini jadi sebuah tujuan wisata baru untuk masyarakat Indonesia,” kata Erick melalui keterangan pers, Jumat (7/7/2023).
Baca Juga:
BNNP Bali Gerebek Narkoba, Oknum Polisi Tertangkap Diserahkan ke Propam
Senada Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni menyampaikan, dari aspek kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), BIH akan ditunjang oleh tenaga medis. Diantaranya, dokter spesialis, sub spesialis, perawat, dan tenaga penunjang medis yang berpengalaman.
Tenaga medis diaspora juga dilibatkan bergabung menjadi bagian dari BIH. Bahkan, progress kesiapan pemenuhan tenaga kesehatan Dokter telah mencapai 70% yang juga melibatkan diaspora.
“Kami juga melakukan on job training dan fellowship bagi tenaga kesehatan yang akan bertugas di BIH sebagai upaya peningkatan kompetensi dengan menempatkan mereka di beberapa rumah sakit seperti RS Dharmais, RS Harapan Kita, dan RS Pusat Otak Nasional (PON), serta menempatkan beberapa dokter di Singapura dan Malaysia,” jelasnya.