Selain itu, gaya gravitasi ketika tubuh sedang dalam posisi tidur bisa melonggarkan klep (sfingter) lambung dan menyebabkan asam lambung yang berada di perut mengalir ke kerongkongan.
Lebih lanjut, asam lambung yang naik dapat mengipis lapisan dinding kerongkongan dan menimbulkan gejala nyeri ulu hati, mual, dan sensasi terbakar di dada (heartburn).
Baca Juga:
Segar dan Menyehatkan, Ini 10 Manfaat Buah Nangka untuk Tubuh
Meningkatkan risiko GERD
GERD alias refluks asam lambung juga termasuk salah satu dampak buruk tidur setelah sahur. GERD (gastroesophageal reflux disease) adalah kondisi yang berkembang akibat naiknya asam lambung yang terjadi lebih dari 2 kali per minggu.
GERD bisa memicu munculnya gejala berupa mulut pahit, mual, muntah, nyeri ulu hati, perut kembung, hingga rasa mengganjal ketika menelan.
Baca Juga:
Fakta Mengejutkan, Permen Karet Lepaskan Ribuan Mikroplastik ke Tubuh Saat Dikunyah
Meningkatkan berat badan
Riset yang dilakukan para ahli menemukan bahwa orang yang tidur terlalu dekat dengan waktu makan lebih berisiko memiliki kenaikan berat badan.
Selain itu, pilihan makanan juga turut berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, terutama jika makanan yang dikonsumsi berlemak dan berkalori tinggi.