Selain itu, gaya gravitasi ketika tubuh sedang dalam posisi tidur bisa melonggarkan klep (sfingter) lambung dan menyebabkan asam lambung yang berada di perut mengalir ke kerongkongan.
Lebih lanjut, asam lambung yang naik dapat mengipis lapisan dinding kerongkongan dan menimbulkan gejala nyeri ulu hati, mual, dan sensasi terbakar di dada (heartburn).
Baca Juga:
Waspadai Gejalanya! Pemuda Simalungun Kena Kanker Rektum Stadium 3B di Usia Muda
Meningkatkan risiko GERD
GERD alias refluks asam lambung juga termasuk salah satu dampak buruk tidur setelah sahur. GERD (gastroesophageal reflux disease) adalah kondisi yang berkembang akibat naiknya asam lambung yang terjadi lebih dari 2 kali per minggu.
GERD bisa memicu munculnya gejala berupa mulut pahit, mual, muntah, nyeri ulu hati, perut kembung, hingga rasa mengganjal ketika menelan.
Baca Juga:
Peneliti Ungkap Yogurt Camilan Sehat Minimalisasi Risiko Kanker Usus
Meningkatkan berat badan
Riset yang dilakukan para ahli menemukan bahwa orang yang tidur terlalu dekat dengan waktu makan lebih berisiko memiliki kenaikan berat badan.
Selain itu, pilihan makanan juga turut berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, terutama jika makanan yang dikonsumsi berlemak dan berkalori tinggi.