Orang tua korban tidak membawa anak itu ke fasilitas kesehatan tetapi justru membiarkan begitu saja, karena merasa gigitan anjing itu hal biasa.
Namun usai munculnya kasus rabies pertama kali di Fenun pada Mei lalu, pihaknya baru mulai menyadari anaknya digigit oleh anjing rabies.
Baca Juga:
Pemprov Banten Gelar Vaksinasi Rabies Gratis 100 Dosis Peringati HUT ke-24
Ditambah lagi anaknya kembali mengalami demam, lalu nyeri saat menelan sehingga pada tanggal 23 Juni korban dibawa oleh orang tuanya ke puskesmas di desa tersebut.
“Puskesmas juga hanya memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik. Sehingga sudah terlambat karena virus tersebut sudah menyebar ke semua tubuh bocah tersebut,” tambah dia.
“Walaupun sempat dirujuk ke RSUD So’e namun tetap saja tidak dapat tertolong,” kata Ria Tahun.
Baca Juga:
DPKP Kotim Gelar Vaksinasi Rabies Gratis Sambut World Rabies Day 2024
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.