WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kefir semakin populer sebagai salah satu minuman kesehatan yang kini banyak dipilih masyarakat.
Pertanyaannya, apa sebenarnya yang terjadi jika seseorang rutin minum kefir setiap hari?
Baca Juga:
Menguak Mitos Kolesterol Udang dan Segudang Manfaatnya untuk Kesehatan
Secara sederhana, kefir merupakan minuman hasil fermentasi susu yang dicampur dengan ragi serta biji kefir.
Biji kefir sendiri adalah koloni bakteri hidup yang bekerja memfermentasi susu hingga menghasilkan minuman bebas gluten, beraroma tajam, dan sedikit bersoda.
Bahan dasarnya bisa bervariasi, mulai dari susu sapi, kambing, hingga domba.
Baca Juga:
Tak Hanya Lezat, Bawang Merah Mentah Kaya Khasiat untuk Kesehatan Tubuh
Versi paling murni biasanya tidak diberi pemanis tambahan, sehingga rasanya cenderung tawar.
Mengutip Good Housekeeping, segelas kefir umumnya mengandung nutrisi lengkap, termasuk lemak, kolesterol, natrium, karbohidrat, protein, vitamin D, kalsium, serta kalium.
Tak heran jika banyak orang kini menjadikan kefir sebagai minuman rutin, bahkan setiap pagi.
Lantas, apa saja manfaat dan risiko minum kefir setiap hari?
Manfaat Minum Kefir Setiap Hari
Mengutip Very Well Health, inilah sederet manfaat kefir bagi tubuh:
1. Menyehatkan Pencernaan
Probiotik dalam kefir berperan menjaga keseimbangan mikrobioma usus. Hal ini membantu meringankan masalah pencernaan seperti sembelit, perut kembung, hingga sakit perut.
Namun, perlu diingat, kandungan FODMAP dalam kefir bisa memicu gejala sindrom iritasi usus besar (IBS). Konsultasikan dengan dokter jika ingin menjadikannya bagian dari terapi IBS.
2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Penelitian menemukan, kefir memiliki sifat antibakteri dan berperan melawan bakteri berbahaya seperti Streptococcus mutans penyebab gigi berlubang, Helicobacter pylori penyebab tukak lambung, hingga Clostridioides difficile penyebab diare kronis.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan kefir dapat membantu tubuh merespons infeksi virus, termasuk Covid-19.
3. Menjaga Kesehatan Jantung
Kefir diketahui memiliki sifat penghambat ACE alami yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi serta menurunkan risiko strok.
Sebuah penelitian bahkan mencatat adanya penurunan kadar kolesterol total pada wanita obesitas setelah rutin mengonsumsi kefir selama delapan pekan.
4. Memperkuat Tulang
Kandungan kalsium serta vitamin K2 dalam kefir penting bagi kepadatan tulang.
Studi pada hewan menunjukkan kefir efektif mencegah pengeroposan tulang, sehingga diduga berpotensi bermanfaat bagi penderita osteoporosis.
5. Mengontrol Gula Darah
Riset menemukan, konsumsi kefir bisa membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan meningkatkan sensitivitas insulin, yang menjadi kunci pencegahan diabetes.
6. Meningkatkan Daya Ingat
Sebuah studi mencatat, konsumsi kefir berbahan dasar susu sebanyak 237 gram per hari selama empat pekan mampu meningkatkan daya ingat pada orang dewasa.
Meski begitu, komponen pasti dalam kefir yang berperan masih perlu diteliti lebih lanjut.
7. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Penelitian awal, termasuk pada hewan, menunjukkan bahwa kefir mampu mengatur faktor neurotropik turunan otak (BDNF) serta menurunkan hormon stres.
Pada tikus, konsumsi kefir menurunkan kadar kostikosteron, hormon yang mirip dengan kortisol pada manusia.
Efek Samping Konsumsi Kefir Berlebihan
Meski bermanfaat, konsumsi kefir juga tidak boleh berlebihan. Menurut Healthline, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi:
1. Masalah Pencernaan
Asupan probiotik yang terlalu cepat dan banyak dapat menimbulkan keluhan seperti gas, sembelit, mual, diare, hingga kram perut.
2. Berpotensi Menambah Berat Badan
Kefir mengandung karbohidrat cukup tinggi. Satu gelas kefir rendah lemak bisa mengandung sekitar 12 gram karbohidrat.
Hal ini mungkin tidak cocok bagi mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat atau penderita diabetes.
Para ahli menyarankan konsumsi kefir sekitar 250 ml per hari. Lebih dari itu, bisa menimbulkan efek samping.
Orang dengan daya tahan tubuh lemah, penderita diabetes, atau yang sedang diet khusus sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menjadikan kefir sebagai minuman harian.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]