WahanaNews.co, Yogyakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan telah menyerahkan bukti-bukti perundungan yang dialami oleh dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS anestesi Universitas Diponegoro (Undip).
"Sudah kita berikan ke polisi, jadi kita sudah dapat," kata Budi di RSUP dr. Sardjito, Sleman, DIY, Rabu (28/8).
Baca Juga:
RSCM Jakarta Catat Seejarah, Sukses Operasi Pasien Pakai Teknologi Robotik
Bukti-bukti itu, kata Budi, ditemukan berdasarkan hasil investigasi internal Kemenkes, antara lain berupa tangkapan layar percakapan via WhatsApp, catatan dan beberapa rekaman yang tak ia rinci formatnya.
"Itu kan PPDS itu dipanggil, kemudian diarahkan, diintimidasi, harus begini-begini, kan kita udah dapet juga rekamannya, sudah gamblang," tegasnya.
Selain itu, Budi juga sudah mengantongi catatan harian milik Aulia, bukti percakapan WhatsApp dengan ibu, adik, tante, termasuk mendiang ayahnya.
Baca Juga:
Kasus Bullying PPDS, Menkes Minta Semua Fakultas Kedokteran Investigasi
Dari titik ini, Budi melihat perundungan terhadap Aulia sudah jelas terbukti. "Yang saya lihat sudah jelas sekali," sambungnya menegaskan.
Budi pun mendorong agar kasus ini bisa sampai ke ranah hukum demi memberikan efek jera bagi para terduga pelaku perundungan.
Ia bertekad mengakhiri mata rantai perundungan di kedokteran, sekalipun petinggi rumah sakit menurutnya terus bersikap 'denial'.