WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tidur bukan sekadar aktivitas istirahat biasa, tetapi memiliki peran vital bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Para peneliti telah menemukan hubungan erat antara pola tidur yang buruk dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Mari kenali kebiasaan tidur berbahaya yang mungkin tanpa sadar Anda lakukan.
Baca Juga:
Hindari Kebiasaan Tidur Setelah Makan, Ternyata Ini 4 Dampak Buruk bagi Kesehatan
Durasi Tidur yang Tidak Ideal
Tidur terlalu singkat (kurang dari 6 jam) atau terlalu lama (lebih dari 9 jam) secara konsisten dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur ideal adalah 7-8 jam per malam. Kurang atau lebih dari itu dapat memicu peradangan dalam tubuh dan gangguan metabolisme yang berbahaya bagi jantung.
Baca Juga:
Hindari, Ini 4 Dampak Buruk Langsung Tidur Setelah Makan
Jadwal Tidur Tidak Teratur
Mengubah-ubah jam tidur secara drastis dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh.
Kebiasaan ini meningkatkan produksi hormon stres dan tekanan darah, yang berkontribusi pada risiko serangan jantung dan stroke.
Usahakan untuk tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan.
Mendengkur dan Sleep Apnea
Mendengkur keras yang disertai jeda napas bisa menjadi tanda sleep apnea, kondisi di mana pernapasan terhenti sejenak selama tidur.
Kondisi ini sangat berbahaya karena mengurangi kadar oksigen dalam darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras, meningkatkan risiko hipertensi dan serangan jantung.
Penggunaan Gadget Sebelum Tidur
Paparan cahaya biru dari gadget sebelum tidur tidak hanya mengganggu produksi melatonin (hormon tidur), tetapi juga meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis.
Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan ketegangan pada sistem kardiovaskular.
Cara Mencegah Risiko
Tetapkan jadwal tidur yang konsisten
Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan gelap
Hindari kafein dan alkohol menjelang tidur
Berhenti menggunakan gadget 1-2 jam sebelum tidur
Rutin berolahraga, tetapi hindari latihan berat menjelang tidur
Konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala sleep apnea
Kapan Harus Waspada?
Segera konsultasi dengan dokter jika Anda mengalami:
Sering terbangun dengan sakit kepala
Mengalami kantuk berlebihan di siang hari
Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa
Bangun dengan rasa lelah
Detak jantung tidak teratur saat bangun tidur
Pentingnya Evaluasi Rutin
Lakukan evaluasi berkala terhadap kualitas tidur Anda. Catat durasi dan masalah tidur yang dialami selama seminggu. Informasi ini sangat berharga saat berkonsultasi dengan dokter dan dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.
Ingat, pola tidur yang sehat bukan hanya tentang durasi, tetapi juga kualitas.
Memperbaiki kebiasaan tidur adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda. Jika mengalami gangguan tidur berkelanjutan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]