WahanaNews.co | Wanita saat menjalani haid atau menstruasi biasanya merasa nyeri di perutnya. Selain itu mereka juga merasa bad mood.
Jarak antara siklus menstruasi tiap bulannya rata-rata 21 hingga 35 hari. Meski tiap wanita memiliki siklus dan durasi haid yang berbeda, namun hampir sebagian wanita memiliki pola yang hampir sama.
Baca Juga:
2 Tips Ketika Susah Buang Air Besar Menjelang Haid
Nah, haid yang berbahaya salah satunya adalah jika menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari baru menstruasi kembali. Tak hanya itu, aliran menstruasi lebih banyak atau bahkan terlalu sedikit dari normalnya.
Menstruasi berbahaya atau abnormal pun terbagi dalam beberapa kelompok. Artinya, kondisi ini bisa terjadi dalam beberapa tipe, tergantung dari gejala atau tanda yang muncul.
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut ulasan selengkapnya soal tanda-tanda menstruasi yang berbahaya dan cara mengatasinya.
Baca Juga:
1. Amenore
Ini adalah kondisi menstruasi berhenti mendadak. Ditandai dengan tidak adanya menstruasi dalam kurun waktu 90 hari atau lebih. Ada pengecualian yaitu untuk wanita yang hamil, menyusui, atau memang menopause yang umumnya terjadi pada wanita berusia 45 hingga 55 tahun.
Wanita muda yang sampai usia 15 atau 16 belum juga menstruasi setelah payudara mulai berkembang juga dianggap mengalami amenore.
2. Oligomenore
Kondisi menstruasi yang jarang terjadi atau tidak konsisten 'datangnya.'
3. Dismenore
Ini mengacu pada menstruasi yang diikuti dengan rasa sakit yang teramat dan kram parah.
4. Pendarahan rahim
Ini ditandai dengan menstruasi yang sangat banyak atau muncul bercak darah di saat tidak menstruasi, setelah berhubungan seks, atau setelah menopause.
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.